Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bocah 9 Tahun di Banyuwangi Dilaporkan Hilang Saat Mandi di Kali Setail

bocah-9-tahun-di-banyuwangi-dilaporkan-hilang-saat-mandi-di-kali-setail
Bocah 9 Tahun di Banyuwangi Dilaporkan Hilang Saat Mandi di Kali Setail

radarbanyuwangi.jawapos.com – Nasib malang menimpa bocah berumur sembilan tahun berinisial DF, asal Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran.

Anak ini diduga hanyut di sungai dan hilang saat mandi bersama temannya berinisial D, yang masih tetangganya, pada Sabtu (2/8) sore.

Saat kejadian, korban mandi di Sungai Kalistail yang berada di utara Jembatan Wiroguno, Dusun Stembel, Desa Gambiran. Diduga, korban belum bisa berenang dan terseret arus sungai yang deras.

“Saat ini (kemarin) masih dalam proses pencarian tim gabungan,” terang Kapolsek Gambiran, Badrodin Hidayat.

Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Stya Budi, membenarkan adanya pencarian tersebut.

Tim gabungan melakukan pencarian menggunakan Aqua Eye (alat pendeteksi bawah air), serta alat bantu lainnya.

“Hari pertama penyisiran menelusuri sungai sepanjang tiga sampai lima kilometer dan dihentikan pukul 17.00,” katanya.

Dalam pencarian hari pertama ini, jelas dia, korban belum berhasil ditemukan. Bahkan, belum ditemukan jejak yang bisa digunakan untuk menelusurinya.

Baca Juga: Gaji Tetap Nggak Punya, Tapi Bisa Dapat Rp1,2 Juta! Ini Syarat Terbaru Insentif Guru Honorer 2025

“Kami akan terus melakukan pencarian,” ungkapnya.

Ibu korban, SR (40), berharap penuh anaknya bisa segera ditemukan. Saat ini, ibu muda itu terlihat syok berat dan terus menunggu hasil pencarian tim gabungan. “Semoga bisa cepat ditemukan,” harapnya.

SR mengaku mengetahui anak kesayangannya itu diduga terseret arus sungai saat menjelang magrib.

Saat itu ia merasa cemas karena anaknya belum pulang. Padahal biasanya, DF sudah berada di rumah pukul 15.00. “Hingga sore hari belum ada kabar,” katanya.

Karena cemas, lanjut dia, ayah korban, S (45), mencoba mencari anaknya ke persawahan. Awalnya, korban bermain layang-layang.


Page 2

Tapi hingga menjelang magrib, anak kedua dari tiga bersaudara itu belum juga ditemukan.

“Anak saya itu belum pernah bermain di sungai,” ujarnya.

Karena belum ditemukan dan sudah hampir magrib, masih kata ibu korban, sang ayah lalu mencoba bertanya kepada D, teman bermain DF. Karena takut, awalnya D tidak mengaku.

Namun setelah didesak, ia mengaku baru saja bermain di sungai bersama korban. “Dari situ baru tahu kalau mereka main di sungai,” katanya.

Berdasarkan pengakuan D itu, ayah korban langsung menuju sungai bersama D untuk melihat lokasi tempat mereka mandi.

Di sana, ditemukan pakaian korban tergeletak di tepi sungai. “Baru tahu kalau korban diduga tenggelam di sungai,” ujarnya.

Dengan perasaan tidak karuan, lanjut dia, ayah korban mencari keberadaan anaknya di sekitar sungai dan meminta bantuan warga. Tak lama kemudian, warga berdatangan dan ramai-ramai membantu menelusuri pinggir sungai. “Semoga cepat ketemu,” harapnya sekali lagi.


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Nasib malang menimpa bocah berumur sembilan tahun berinisial DF, asal Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran.

Anak ini diduga hanyut di sungai dan hilang saat mandi bersama temannya berinisial D, yang masih tetangganya, pada Sabtu (2/8) sore.

Saat kejadian, korban mandi di Sungai Kalistail yang berada di utara Jembatan Wiroguno, Dusun Stembel, Desa Gambiran. Diduga, korban belum bisa berenang dan terseret arus sungai yang deras.

“Saat ini (kemarin) masih dalam proses pencarian tim gabungan,” terang Kapolsek Gambiran, Badrodin Hidayat.

Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Stya Budi, membenarkan adanya pencarian tersebut.

Tim gabungan melakukan pencarian menggunakan Aqua Eye (alat pendeteksi bawah air), serta alat bantu lainnya.

“Hari pertama penyisiran menelusuri sungai sepanjang tiga sampai lima kilometer dan dihentikan pukul 17.00,” katanya.

Dalam pencarian hari pertama ini, jelas dia, korban belum berhasil ditemukan. Bahkan, belum ditemukan jejak yang bisa digunakan untuk menelusurinya.

Baca Juga: Gaji Tetap Nggak Punya, Tapi Bisa Dapat Rp1,2 Juta! Ini Syarat Terbaru Insentif Guru Honorer 2025

“Kami akan terus melakukan pencarian,” ungkapnya.

Ibu korban, SR (40), berharap penuh anaknya bisa segera ditemukan. Saat ini, ibu muda itu terlihat syok berat dan terus menunggu hasil pencarian tim gabungan. “Semoga bisa cepat ditemukan,” harapnya.

SR mengaku mengetahui anak kesayangannya itu diduga terseret arus sungai saat menjelang magrib.

Saat itu ia merasa cemas karena anaknya belum pulang. Padahal biasanya, DF sudah berada di rumah pukul 15.00. “Hingga sore hari belum ada kabar,” katanya.

Karena cemas, lanjut dia, ayah korban, S (45), mencoba mencari anaknya ke persawahan. Awalnya, korban bermain layang-layang.