Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BPBD Sebut Belum Semua Korban Terdata

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KERUSAKAN cukup parah akibat angin puting beliung, juga terjadi di Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru. Di desa ini, 54 rumah milik warga porak-poranda. Selain itu, masih ada empat rumah lagi di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari juga rusak diterjang angina besar itu.

Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi, Mujito mengatakan daerah di  Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru menjadi wilayah pemukimah penduduk yang paling banyak terdampak. “Angin menerjang dari barat lalu merusak puluhan rumah warga,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng, Minggu (26/2).

Di Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru itu, terang Mujito, ada enam rumah milik warga rusak berat, 33 rumah rusak sedang, dan 15 rumah lainnya rusak ringan. “Di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari ada empat rumah terdampak dengan rusak sedang di bagian atap,” tandasnya.

Menurut Mujito, rumah rusak akibat bencana alam ini paling banyak di bagian atap lantaran disapu angin. Selain itu, beberapa pohon juga menimpa genteng rumah warga. “Semalam kami mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Tegalsari, di (Desa) Kajarharjo juga ada pohon yang menimpa rumah warga,” terangnya.

Meski sudah mengantongi data kerusakan rumah warga, Mujito menyebut data itu masih sementara. Ada kemungkinan data itu akan bertambah karena belum semuanya tercatat. “Data itu akan jadi patokan bagi BPBD Banyuwangi untuk menyalurkan bantuan,” ungkapnya.

Selain melakukan pendataan, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga masih terus melakukan serangkaian evakuasi pohon tumbang yang terjadi di beberapa wilayah. “Sejak pukul 08.00 tadi memotong dahan pohon yang roboh di rumah warga,” kata anggota TRC, Ismanto Untung.

Mujito yang mengaku turun ke lapangan, memangkas dua pohon mangga berukuran sedang yang menimpa atap rumah milik seorang janda tua Sumiyati, 62. “Kasihan, tidak ada yang bantu, saya yang mengevakuasi pohon mangga itu,” ungkapnya.

Angin puting beliung yang menerjang wilayah pemukiman penduduk itu, rupanya meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga. Apalagi, saat angin kencang itu menerjang tidak disertai hujan deras. “Saya kaget (saat puting beliung terjadi) karena waktu itu cuma gerimis,” ujar salah satu warga, Saiful Rohman,31, asal Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru.

Saiful yang saat itu berada di dalam rumah bersama ibunya, Baginah, 50, dibuat panik saat seluruh genting di rumahnya beterbangan dan jatuh karena ditendang angin. “Saya di rumah hanya dengar suara genting berjatuhan,” ujarnya seraya menyebut saat itu banyak warga yang memintanya pergi dari rumah.(sas/abi)

 

source