sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabar cairnya Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 menjadi angin segar bagi pekerja berpenghasilan rendah.
Namun, di balik euforia ini, muncul risiko baru, penyebaran hoaks dan penipuan yang mengatasnamakan BSU.
Sejarah tahun-tahun sebelumnya membuktikan, banyak pekerja justru terjebak tautan palsu yang menawarkan pencairan instan.
Kondisi ini bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga membahayakan privasi.
Data pribadi seperti NIK dan nomor rekening sering disalahgunakan untuk tindak kejahatan digital.
Oleh sebab itu, pemerintah berkali-kali mengingatkan bahwa satu-satunya saluran resmi pengecekan hanyalah situs bsu.kemnaker.go.id.
Baca Juga: BSU Hampir Tuntas! Penyaluran Sudah Tembus 93,7 Persen, Wapres Gibran: Jangan Dipakai Buat Judol!
BSU 2025 sendiri hadir dalam bentuk transfer tunai sebesar Rp600 ribu, yang disalurkan melalui bank Himbara, Bank Syariah Indonesia, dan Kantor Pos.
Meski jumlahnya tidak besar, dana ini cukup berarti untuk menutupi kebutuhan pokok di tengah harga pangan yang terus naik.
Bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, bantuan ini bisa menjadi “napas tambahan” yang menjaga daya beli keluarga.
Namun manfaat itu hanya bisa dirasakan jika penerima tidak tergoda jebakan tautan penipuan.
Ciri-ciri modus biasanya berupa pesan WhatsApp yang meminta transfer uang, SMS berhadiah, hingga situs mirip Kemnaker dengan domain mencurigakan.
Kemnaker menegaskan, tidak ada biaya apapun dalam proses pencairan. Jika ada pihak yang menghubungi dan meminta uang, dapat dipastikan itu modus kriminal.
Masyarakat diimbau aktif melaporkan tautan palsu ke aparat berwenang agar peredaran hoaks bisa ditekan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabar cairnya Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 menjadi angin segar bagi pekerja berpenghasilan rendah.
Namun, di balik euforia ini, muncul risiko baru, penyebaran hoaks dan penipuan yang mengatasnamakan BSU.
Sejarah tahun-tahun sebelumnya membuktikan, banyak pekerja justru terjebak tautan palsu yang menawarkan pencairan instan.
Kondisi ini bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga membahayakan privasi.
Data pribadi seperti NIK dan nomor rekening sering disalahgunakan untuk tindak kejahatan digital.
Oleh sebab itu, pemerintah berkali-kali mengingatkan bahwa satu-satunya saluran resmi pengecekan hanyalah situs bsu.kemnaker.go.id.
Baca Juga: BSU Hampir Tuntas! Penyaluran Sudah Tembus 93,7 Persen, Wapres Gibran: Jangan Dipakai Buat Judol!
BSU 2025 sendiri hadir dalam bentuk transfer tunai sebesar Rp600 ribu, yang disalurkan melalui bank Himbara, Bank Syariah Indonesia, dan Kantor Pos.
Meski jumlahnya tidak besar, dana ini cukup berarti untuk menutupi kebutuhan pokok di tengah harga pangan yang terus naik.
Bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, bantuan ini bisa menjadi “napas tambahan” yang menjaga daya beli keluarga.
Namun manfaat itu hanya bisa dirasakan jika penerima tidak tergoda jebakan tautan penipuan.
Ciri-ciri modus biasanya berupa pesan WhatsApp yang meminta transfer uang, SMS berhadiah, hingga situs mirip Kemnaker dengan domain mencurigakan.
Kemnaker menegaskan, tidak ada biaya apapun dalam proses pencairan. Jika ada pihak yang menghubungi dan meminta uang, dapat dipastikan itu modus kriminal.
Masyarakat diimbau aktif melaporkan tautan palsu ke aparat berwenang agar peredaran hoaks bisa ditekan.