BANYUWANGI – Pelaksanaan Banyuwangi Tour de Ijen (BTdI) edisi kedua yang digeber 2-5 November lalu itu berlangsung lancar dan sukses. Bahkan, even balap sepeda skala internasional semakin lebih baik dari perhelatan setahun sebelumnya. Hal itu berdasarkan dengan hasil penilaian akhir badan balap sepeda internasional atau Union Cycling Internationale (UCI). Jika pada edisi pertama BTdI mendapatkan 8,5 poin. Tapi, pada BTdI kedua kali ini, UCI memberikan penilaian menjadi 9,2 poin.
Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut menyukseskan ajang BTdI kedua itu. Sebab, pelaksanaan balap sepeda kelas dunia tersebut mendapatkan apresiasi dunia internasional. ‘’Bahkan, sisi keamanan kita dinilai bukan 100 persen, tapi 150 persen,’’ katanya. Anas mengaku, penilaian 9,2 itu di luar prediksinya. Awalnya, dia hanya menduga jika poin yang akan diraih hanya meningkat dari 8,5 menjadi 8,7 hingga 8,8. ‘’Tapi, kita ternyata poin yang kita raih di atas 9.
Tentu, ini patut untuk kita pertahankan,’’ tuturnya usai menghadiri acara awarding Pekan Kreativitas Pelajar (PKP) di Universitas 17 Banyuwangi, Sabtu (16/11) lalu. Dengan nilai yang bertambah cukup signifikan itu, BTdI bisa bersaing dengan Tour de Langkawi yang mendapatkan poin 9,5. Padahal, Tour de Langkawi itu digeber selama bertahun- tahun. ‘’Tapi, kategori kabupaten, kita terbaik se-Indonesia,’’ jelas Anas.
Secara umum, jelas dia, pemkab bangga kepada masyarakat Banyuwangi yang telah ikut menyukseskan BTdI. Sebab, masyarakat tertib dan ikut berpartisipasi dalam menyukseskan ajang tersebut. ‘’Saya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, keamanan, Satpol PP, dan Linmas yang ikut menyukseskan BTdI,’’ ucapnya. Untuk itu, masih kata Anas, BTdI sudah menjadi trade mark masyarakat Banyuwangi.
Sehingga, ajang tersebut akan terus digeber sebagai agenda rutin tahunan. ‘’Karena masyarakat Banyuwangi sudah siap dan cepat beradaptasi, Insyaallah tahun depan kita gelar lagi,’’ janjinya. Apakah ada penambahan etape? Anas belum bisa memastikan. Namun, tetap akan mempertimbangkan tentang wacana penambahan rute itu. ‘’Faktor jalan agak berat kalau ada penambahan 200 kilometer lagi. Tapi, tergantung nanti ya,’’ tandasnya. (radar)