BANYUWANGI, KOMPAS.com – Raut kegembiraan tergambar di wajah anak-anak Banyuwangi, Jawa Timur, yang mengikuti khitanan atau sunatan massal gratis saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Sabtu (27/12/2025).
Khitan gratis tersebut diberikan kepada 50 anak-anak sekolah dasar oleh perusahaan pelayaran PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Banyuwangi di Jl. Gatot Subroto, Ketapang, Banyuwangi.
Salah satu peserta Khitan gratis, Ebi, tak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena bisa mengikuti khitanan massal, dan bersyukur prosesnya berjalan lancar.
“Sunatnya ndak (tidak) sakit,” kata siswa kelas lima sekolah dasar itu.
Baca juga: Perawat Puskesmas yang Diduga Malapraktik Sunat Laser di Jambi Jadi Tersangka
Sementara itu, kakak Ebi, Yuko yang turut mendampingi sang adik mengatakan bahwa sunatan gratis ini sangat membantu keluarganya untuk dapat menghemat biaya khitan.
Apalagi, menurut dia, khitan dilakukan saat hari libur sehingga sang adik bisa memulihkan diri tanpa menganggu proses belajar di sekolah.
Tak hanya itu, Yuko juga mengaku bersyukur karena adiknya mendapat hadiah kebutuhan sekolah dari program khitan gratis itu.
“Alhamdulillah dapat banyak bingkisan juga. Dapat tas, alat tulis, uang saku, snack dan juga mainan berupa mobil remote control, adik saya senang, terima kasih,” ujarnya.
Baca juga: Momen Bupati Banyuwangi Motoran Sambangi Gereja-gereja di Malam Natal, Ajak Jemaat Tandhang Bareng
Sementara itu, Manager PT. DLU Cabang Banyuwangi, Mastiga Sofyan mengatakan bahwa khitan massal gratis tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesehatan anak-anak.
“Juga sekaligus untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya anak-anak,” katanya.
Menurut Mastiga, peserta khitan sebagian besar berasal dari sekitar kantor DLU yang berada di wilayah Desa Ketapang. Namun, ada juga peserta yang berasal dari desa atau kelurahan lain, seperti Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro dan Kelurahan/Kecamatan Giri.
Mastiga menegaskan bahwa khitan massal ini sengaja dilaksanakan pada momen liburan agar selama proses penyembuhan tidak mengganggu sekolah.
“Anak-anak bisa menghabiskan liburan sekolah dengan mengikuti khitanan ini,” ujarnya.
Baca juga: Terkait Masalah Kesehatan, Menag Sebut Khitan untuk Perempuan Tak Wajib
Libatkan Tenaga Medis Profesional
Proses sunat dilakukan oleh tenaga medis profesional dengan metode khitan modern dan setelah proses khitan dilakukan, anak-anak juga akan dikontrol hingga benar-benar sembuh.
Mastiga menyebut, khitan massal ini dilakukan secara gratis dan dilakukan secara berkesinambungan setiap tahunnya.
Bahkan, menurut dia, khitan massal bisa digelar hingga dua atau tiga kali dalam setahun untuk membantu masyarakat dari kelompok ekonomi khususnya kurang mampu.
Selain khitan, anak-anak juga diberikan berbagai hadiah tas dan alat tulis yang sengaja dipilih sebagai bingkisan agar dapat digunakan saat anak-anak kembali masuk sekolah.
“Semoga bisa bermanfaat bagi anak-anak,” tandasnya.
Baca juga: Banyuwangi Larang Pesta Kembang Api di Perayaan Tahun Baru 2026
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang






