BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi yang tahun lalu telah mendeklarasikan diri sebagai kabupaten inklusif yang mendukung pendidikan luar biasa masih kekurangan guru. Namun, saat ini baru tersedia 175 Guru Pembimbing Khusus (GPK) di beberapa sekolah di Banyuwangi.
Padahal, dibutuhkan minimal 1.025 guru yang memiliki kemampuan mendidik siswa inklusif. Saat ini seluruh sekolah di Banyuwangi tidak diperbolehkan menolak siswa anak berkebutuhan khusus (ABK), yang tentu harus diimbangi keberadaan para guru.
Dengan jumlah di atas, setidaknya dibutuhkan kurang-lebih 850 GPK yang disebar di seluruh sekolah. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Hamami menerangkan, banyak sekolah yang kerepotan ketika menerima murid ABK lantaran tidak memiliki GPK.
Sehingga, kesannya ada sekolah yang menghindar dan mengarahkan ABK ke sekolah rujukan. Oleh karena itu, pria yang menjadi ketua kelompok kerja pendidikan inklusif di Banyuwangi tersebut mengupayakan beberapa hal, salah satunya mendiklat beberapa guru di sekolah agar memiliki kemampuan mendidik ABK.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2