Detik.com
Banyuwangi –
Muhaimin Iskandar telah memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Setelah 5 jam diperiksa KPK pada Kamis (7/9), bakal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan itu keluar dengan santai.
Bahkan, setelah itu, Ketum PKB yang akrab disapa Cak Imin itu menghadiri undangan wawancara di salah satu stasiun televisi bersama Anies Baswedan.
Seperti diketahui, KPK memeriksa Cak Imin sebagai saksi kasus dugaan korupsi sistem proteksi TKI ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) pada 2012.
Airlangga Pribadi Kusman, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga menilai bahwa Cak Imin dalam proses pemeriksaan KPK tersebut belum mengeluarkan jurus pamungkasnya.
Menurutnya, Cak Imin, baru memperlihatkan jurus politiknya melalui manuver yang mengejutkan semua orang. Yakni dengan merapat ke koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Cak Imin kerap mengeluarkan jurus-jurus yang tak terduga. Terlihat dari langkahnya beralih melakukan negosiasi politik dengan pak Anies dan mendeklarasikan diri, hal itu karena dia di posisi yang terdesak,” ujarnya kepada detikJatim, Jumat (8/9/2023).
“Tidak ada ruang dalam koalisi pengusung Prabowo. Ada Golkar dengan Airlangga Hartarto, PAN dengan Erik Tohir dan Zulkifli Hasan. Peluang PKB makin sempit,” terang Airlangga.
Tidak hanya karena tidak adanya peluang di dalam koalisi pengusung Prabowo, Airlangga menilai bahwa pada sisi yang lain Cak Imin rentan mengalami ketegangan politik dengan parpol lain.
“Kalau kita lihat, Cak Imin ini rentan mengalami ketegangan politik internal di dalam koalisi (pengusung Prabowo) bersama Gerindra, Golkar dan PAN,” katanya.
Setelah deklarasi pun Cak Imin harus berhadapan dengan tekanan politik dan hukum melibatkan KPK. Hal itu menurutnya bisa menjadi peluang sekaligus tantangan pelemahan terhadap figur Cak Imin dan partainya.
“Selama Cak Imin mampu memanfaatkan peluang dengan baik, situasinya dalam tekanan politik dan hukum bisa dimanfaatkan,” kata Airlangga.
Airlangga Pribadi juga menilai bahwa Cak Imin harus mempersiapkan jurus pamungkas di tengah tekanan politik dan hukum ini dengan membaca persoalan yang ada di koalisinya.
“Persoalan yang harus ditangkap dengan jurus yang tepat bahwa koalisi ini belum menjamin figur cak Imin dapat dukungan penuh dari masyarakat Jatim. Figur Anies-Cak Imin sebagai pasangan pun demikian,” katanya.
Sementara itu, untuk bisa mendulang lebih dalam ceruk suara masyarakat di Jawa Timur, menurutnya dukungan keluarga inti Gus Dur juga perlu diperhitungkan oleh Cak Imin.
“Penting kita lihat dan kita uji jurus-jurus politik apa yg akan diambil karena kalau kita lihat loyalis Gus Dur ini tergantung keluarga inti. Keluarga inti ini dari kelompok pro Kiai Haji Abdurrahman Wahid secara kultural,” ujarnya.
Simak Video “Cak Imin Pastikan Besok Datang Penuhi Panggilan KPK“
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/dte)