Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cegah Naik, Gerojok 1 Ton Beras Tiap Hari

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

cegahBANYUWANGI – Dampak negatif kenai kan harga bahan bakar minyak (BBM) coba ditangkal Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Salah satu cara yang ditempuh adalah menggalakkan operasi pasar. Sejumlah bahan kebutuhan pokok rumah tangga, seperti beras, minyak  goreng (migor), dan gula pasir, dilepas ke konsumen dengan harga lebih miring daripada harga yang berlaku di pasaran. Langkah tersebut bertujuan meminimalkan kenaikan harga sembako jika harga BBM benar-benar naik.

Di Bumi Banyuwangi, operasi pasar tersebut digelar mulai kemarin (17/6), tepatnya di Pasar Banyuwangi. Selain di lakukan di pasar induk di kawasan pusat kota, program yang dijadwalkan berlangsung hingga 5 Agustus itu juga akan digelar secara bergiliran di tiga lokasi lain, yakni pasar Rogojampi, Pasar Srono, dan Pasar Gen teng.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hary Cahyo, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Made Maharta mengungkapkan, selain untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, operasi pasar kali ini juga dilaksanakan dalam rangka meminimalkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri. “Harapannya, harga bahan kebutuhan pokok tidak naik signifikan,” ujarnya.

Dikatakan, pada operasi pasar tersebut, pemerintah memberikan subsidi biaya angkut beras, migor, dan gula pasir, ke tangan konsumen. “Sehingga, harga bahan-bahan pokok tersebut lebih murah di bandingkan harga yang berlaku di pasaran,” kata dia Made merinci, subsidi biaya angkut beras sebesar Rp 250 per Kilogram (Kg), subsidi gula pasir sebesar Rp 1 ribu per Kg, dan subsidi biaya angkut migor mencapai Rp 2 ribu per Kg.

“Beras kami jual seharga Rp 7.350 per Kg, gula pasir Rp 10 ribu per Kg, dan migor Rp 8 ribu per Kg,” paparnya. Made menambahkan, pihak nya menargetkan volume pen jualan beras dan gula pasir mencapai 1 ton per hari. Ter kait migor, itu disesuaikan kebutuhan konsumen. “Terkait migor, berapa pun total pembelian masyarakat, pasokan akan dipenuhi pemprov,” cetusnya. Masih menurut Made, stan operasi pasar tersebut akan dibuka bergiliran di empat pasar tradisional, yakni Pasar Banyuwangi, Rogojampi, Srono, dan Genteng. Stan tersebut di buka mulai pukul 08.00 sampai 14.00.

Sementara itu, operasi pasar ter sebut mendapat sambutan cukup antusias dari masyarakat. Terbukti, sejak pagi hingga siang kemarin, masyarakat silih  berganti datang ke stan pasar murah yang berdiri tepat di sebelah selatan gedung Mal of Sri Tanjung (MOST) Banyuwangi tersebut. Nunung, 32, konsumen asal Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Banyuwangi, mengaku senang dengan keberadaan operasi pasar tersebut. “Harganya lebih murah daripada harga pasar. Makanya saya beli minyak goreng cukup banyak, lima kilogram,” pungkasnya. (radar)