sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Ratusan kapal dan perahu milik nelayan tampak menambatkan jangkar di kolam Pelabuhan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, pada Rabu 10 September.
Mereka tidak melaut karena cuaca yang kurang bersahabat, dengan angin besar dan hujan deras.
Saat ini, nelayan kapal slerek memang sedang libur karena “padangan” (bulan purnama). Namun, nelayan perahu yang biasanya tetap melaut juga ikut libur.
“Nelayan sudah banyak yang libur sejak Kamis (4/9),” kata salah satu nelayan, Kosim (59), warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
Menurut pria yang akrab disapa Haji Kosim ini, hasil tangkapan nelayan sebenarnya sudah mulai membaik. Tetapi, karena cuaca buruk, banyak nelayan memilih libur.
“Kalau padangan ikan sembunyi, nelayan pancing biasanya tetap melaut,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Dihantui Banjir Bandang, Debit Air Dam Garit Banyuwangi Meningkat 29 Ribu Liter per Detik
Haji Kosim menyebut, saat ini ikan yang banyak ditangkap nelayan adalah jenis tongkol berukuran kecil.
Sementara itu, ikan lemuru yang menjadi primadona di perairan Muncar masih berukuran kecil.
“Ikan jenis slengseng juga banyak,” ungkapnya.
Selama tidak melaut, para nelayan memperbaiki perahu dan kapal di Pelabuhan Muncar.
Namun, hal itu juga tergantung situasi. Jika hujan, beberapa nelayan memilih memperbaiki peralatan di rumah mereka.
“Kami membetulkan jaring dan bersih-bersih kapal. Untuk perbaikan jaring, kalau hujan ada yang dibawa ke rumah, sehingga terlihat sepi di pelabuhan,” jelasnya.
Nelayan Muncar lainnya, Mansur (60), warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, menjelaskan bahwa nelayan banyak yang libur karena mereka percaya ikan tidak mau keluar saat bulan purnama, sehingga hasil tangkapan akan sedikit.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Ratusan kapal dan perahu milik nelayan tampak menambatkan jangkar di kolam Pelabuhan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, pada Rabu 10 September.
Mereka tidak melaut karena cuaca yang kurang bersahabat, dengan angin besar dan hujan deras.
Saat ini, nelayan kapal slerek memang sedang libur karena “padangan” (bulan purnama). Namun, nelayan perahu yang biasanya tetap melaut juga ikut libur.
“Nelayan sudah banyak yang libur sejak Kamis (4/9),” kata salah satu nelayan, Kosim (59), warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
Menurut pria yang akrab disapa Haji Kosim ini, hasil tangkapan nelayan sebenarnya sudah mulai membaik. Tetapi, karena cuaca buruk, banyak nelayan memilih libur.
“Kalau padangan ikan sembunyi, nelayan pancing biasanya tetap melaut,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Dihantui Banjir Bandang, Debit Air Dam Garit Banyuwangi Meningkat 29 Ribu Liter per Detik
Haji Kosim menyebut, saat ini ikan yang banyak ditangkap nelayan adalah jenis tongkol berukuran kecil.
Sementara itu, ikan lemuru yang menjadi primadona di perairan Muncar masih berukuran kecil.
“Ikan jenis slengseng juga banyak,” ungkapnya.
Selama tidak melaut, para nelayan memperbaiki perahu dan kapal di Pelabuhan Muncar.
Namun, hal itu juga tergantung situasi. Jika hujan, beberapa nelayan memilih memperbaiki peralatan di rumah mereka.
“Kami membetulkan jaring dan bersih-bersih kapal. Untuk perbaikan jaring, kalau hujan ada yang dibawa ke rumah, sehingga terlihat sepi di pelabuhan,” jelasnya.
Nelayan Muncar lainnya, Mansur (60), warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, menjelaskan bahwa nelayan banyak yang libur karena mereka percaya ikan tidak mau keluar saat bulan purnama, sehingga hasil tangkapan akan sedikit.