Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu

curhat-kurir-paket-di-banyuwangi,-kena-omel-gara-gara-order-palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Sebagai seorang kurir, Abdul Aziz Mustafa sering kali dihadapkan pada pengalaman yang tidak mengenakkan. Salah satunya adalah ketika ada orderan palsu atau fake order.

Biasanya, masyarakat akan tiba-tiba menerima barang yang tidak pernah mereka pesan. Atau apabila memesan barang, masyarakat akan mendapatkan barang berkualitas rendah jauh di bawah barang aslinya.

Fake order ini merugikan customer dan kurir,” kata Aziz, Jumat (12/12/2025).

Baca juga: Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter

Terkadang, kurir yang hanya bertugas mengantar paket ke pelanggan pun tak luput dari sasaran amarah masyarakat yang merasa ditipu karena barang yang diterima tidak sesuai.

Hal yang sudah cukup biasa dialaminya.

Jika sudah begitu, ia hanya bisa berupaya menjelaskan dengan bijak bahwa petugas kurir tak tahu menahu atas kiriman barang tersebut.

Baca juga: Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini

Sebab, jika sudah begitu, penjual biasanya tidak dapat dihubungi, sehingga masyarakat hanya bisa menyalurkan komplain ke jasa pengiriman barang.

“Pernah ada orang beli catokan tapi yang datang sandal. Dia komplain, saya hanya bisa bantu dia arahkan ke kantor untuk dibantu,” tutur Aziz.

Kini, meski insiden tersebut telah berlalu lama, namun ia masih saja menjadi sasaran amarah karena peristiwa tersebut setiap ia bertemu dengan si pembeli.

“Ya kita kena getahnya, kena omel setiap kirim ke sana lagi,” ujar Aziz dengan senyum pahit.

Kini, ia pun lebih aktif menginformasikan ke masyarakat untuk membiasakan merekam video saat membuka paket sebagai upaya jaga-jaga kala barang kiriman tak sesuai pesanan.

Ia juga berharap bisa membantu lebih banyak orang agar lebih paham dan waspada berbelanja di ruang digital.

“Saya sering beritahu, jangan sampai fake order ini makin banyak dan merugikan masyarakat,” katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang