Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dapur Alam Ina Kar, Warisan Panas Bumi yang Jadi Daya Tarik Wisata Lembata – TIMES Banyuwangi

dapur-alam-ina-kar,-warisan-panas-bumi-yang-jadi-daya-tarik-wisata-lembata-–-times-banyuwangi
Dapur Alam Ina Kar, Warisan Panas Bumi yang Jadi Daya Tarik Wisata Lembata – TIMES Banyuwangi

Sabtu, 11 Oktober 2025 – 10:34

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak hanya dikenal lewat kekayaan budaya dan tradisi Lamaholot, tetapi juga pesona alamnya yang menakjubkan. Salah satu destinasi unggulan yang kini menjadi ikon wisata Lembata adalah Dapur Alam Ina Kar, sebuah fenomena geotermal yang menawarkan pengalaman unik memasak menggunakan panas bumi alami.

Tradisi memasak di Dapur Alam Ina Kar telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Desa Atakore, Kecamatan Atadei. Para pengunjung bisa menyaksikan langsung proses memasak bahan makanan yang dibungkus daun, lalu ditutup jerami dan batu selama dua hingga tiga jam hingga matang sempurna. Hasilnya, cita rasa makanan menjadi lebih renyah, aromatik, dan autentik khas Lembata.

Dalam rangkaian Festival Lamaholot 2025, destinasi ini menjadi pusat perhatian ketika Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Pemerintah Kabupaten Lembata melakukan kunjungan dan peninjauan. Plt Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyebut Dapur Alam Ina Kar sebagai atraksi wisata otentik yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan.

“Keunikan budaya dan kearifan lokal seperti Dapur Alam Ina Kar harus dijaga agar menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan dan berdampak pada ekonomi masyarakat,” ujar Wakil Bupati Lembata, Muhamad Nasir.

Selain wisata budaya, wisata Lembata kini semakin dikenal karena keindahan alam dan keramahan warganya. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, Lembata berpeluang menjadi destinasi unggulan di Nusa Tenggara Timur yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.(*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad