radarbanyuwangi.jawapos.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak cepat menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirim 9.825 vial vaksin Measles Rubella (MR) untuk penanggulangan awal.
Data per 21 Agustus 2025 mencatat 2.035 kasus suspek campak tersebar di 26 kecamatan, dengan 17 anak meninggal dunia. Sebagian besar korban diketahui belum pernah mendapat imunisasi.
Baca Juga: Darurat! 17 Anak Meninggal akibat Campak di Sumenep, Gubernur Khofifah Turun Tangan
Sebagai langkah darurat, Pemprov Jatim bersama Kemenkes melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) pada 25 Agustus hingga 14 September 2025.
Program ini menyasar anak usia 9 bulan hingga 6 tahun di seluruh wilayah kerja 26 puskesmas.
Selain vaksinasi, Pemprov juga menyiapkan on the job training (OJT) kajian epidemiologi KLB bagi seluruh puskesmas, serta koordinasi lintas Madura Raya dan Surabaya untuk mencegah penyebaran ke daerah lain.
Baca Juga: Mencekam! 17 Balita Meninggal, 2.035 Kasus Campak di Sumenep Ditetapkan KLB
“Target minimal 95 persen anak tervaksin agar terbentuk herd immunity,” tegas Khofifah, Sabtu (23/8).
Khofifah juga meminta masyarakat aktif meningkatkan kesadaran soal gejala campak dan pentingnya imunisasi.
Bagi kasus ringan, isolasi mandiri tujuh hari dianjurkan, sedangkan kasus berat harus segera dibawa ke rumah sakit.
“Insya Allah malam ini saya akan ke Sumenep untuk cek langsung. Mudah-mudahan upaya ini dimudahkan, dan masyarakat Jawa Timur selalu diberi kesehatan,” pungkasnya. (*)