Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

DBD Mengganas, Rumah Sakit di Banyuwangi Penuh Pasien DBD: Mayoritas Anak-Anak

dbd-mengganas,-rumah-sakit-di-banyuwangi-penuh-pasien-dbd:-mayoritas-anak-anak
DBD Mengganas, Rumah Sakit di Banyuwangi Penuh Pasien DBD: Mayoritas Anak-Anak
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Tren kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi selama musim penghujan.

Puluhan pasien yang sakit karena nyamuk aedes aegypti itu, memenuhi kamar sejumlah rumah sakit Bumi Blambangan, Minggu (22/4).

Saat ini puluhan pasien DBD menjalani rawat inap di RSUD Genteng. Penderita itu tidak hanya dialami oleh anak-anak, tetapi orang dewasa juga tidak luput menjadi sasaran nyamuk aedes Aegypti.

“Pasien DBD di RSUD Genteng tercatat puluhan orang, mayoritas orang dewasa,” ujar Humas RSUD Genteng, dr Sugiyo Sastro.

Berdasarkan data pasien DBD yang dirawat di RSUD Genteng per pukul 13.00 kemarin (22/4), terang dr Sugiyo, ada 18 orang.

Baca Juga: DBD Mengganas, Sepanjang Januari hingga April Tembus 1.025 Kasus: Sudah Renggut Empat Nyawa

Jumlah itu dengan rincian pasien dewasa mencapai 12 orang, sedangkan pasien anak ada enam orang.

“Musim penghujan kasus penderita DBD cukup banyak,” katanya.

dr Sugiyo menyampaikan pasien DBD yang dirawat di RSUD Genteng ini dari berbagai daerah, terutama yang ada di Banyuwangi selatan.

“Pasien ini dari kecamatan-kecamatan yang ada di Banyuwangi selatan,” sebutnya. 

Pasien DBD yang tinggi ini juga terjadi di RSU Al Huda Gambiran. Di rumah sakit ini, pasien yang terkonfirmasi menderita DBD ada 12 orang.

Baca Juga: Bus Mila Ekonomi AC Murah Jadi Solusi Transportasi Rute Banyuwangi-Yogyakarta, Berikut Ini Jadwal Tujuh Kali Keberangkatan

Selain itu, ada 29 pasien menderita kadar trombosit kurang dari 100.

“Pasien yang berjumlah 29 orang itu baru datang, masih kami pantau terkait trombositnya. Jadi belum bisa didiagnosa DBD,” terangnya.


Page 2

Surya menjelaskan, deteksi DBD membutuhkan waktu dan tidak bisa dilakukan secara spontan.

Perlu identifikasi dan pemantauan secara berkala terhadap kondisi tubuh, mulai dari suhu badan, kadar trombosit, dan lainnya.

“Rata-rata pasien menjalani rawat inap selama tiga sampai lima hari,” ucapnya.

Baca Juga: Bakso Sajian Kuliner Segala Cuaca dan Disukai Semua Tingkatan Usia: Ada Cerita Haru Dibalik Terciptanya Makanan yang Satu Ini

Menurut Surya, fase kritis bagi pasien DBD itu hari ke-6 hingga ke-9. Apabila lewat masa tersebut, kondisi trombosit naik dan nafsu makan pasien meningkat, maka pasien itu dikatakan sembuh.

“Bisa melewati fase itu, maka kondisinya sudah baik bisa segera pulang,” katanya.

Sejak Januari 2024, kata Surya, kasus DBD mengalami tren kenaikan. Pada Januari lalu tercatat ada delapan  kasus DBD, meningkat menjadi 48 kasus pada Februari 2024.

Sedangkan pada Maret jumlah pasien DBD yang menjalani perawatan di RS Al Huda sebanyak 32 orang.

Baca Juga: BPN Banyuwangi Perkuat Sinergi, Percepat Reforma Agraria

“Kami belum bisa mencatat total penderita DBD yang dirawat di RS Al Huda pada April,” katanya.

Salah satu orang tua penderita DBD, Siswo, 47, warga Dusun Krajan Timur, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, mengungkapkan, anaknya Agam Alari, 12, telah dirawat selama enam hari.

Dia berharap pemerintah segera bertindak mengantisipasi semakin tinggi kasus DBD.

“Semoga ada tindakan cepat dari pemerintah terkait kasus DBD,” pintanya.(rei/abi)


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Tren kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi selama musim penghujan.

Puluhan pasien yang sakit karena nyamuk aedes aegypti itu, memenuhi kamar sejumlah rumah sakit Bumi Blambangan, Minggu (22/4).

Saat ini puluhan pasien DBD menjalani rawat inap di RSUD Genteng. Penderita itu tidak hanya dialami oleh anak-anak, tetapi orang dewasa juga tidak luput menjadi sasaran nyamuk aedes Aegypti.

“Pasien DBD di RSUD Genteng tercatat puluhan orang, mayoritas orang dewasa,” ujar Humas RSUD Genteng, dr Sugiyo Sastro.

Berdasarkan data pasien DBD yang dirawat di RSUD Genteng per pukul 13.00 kemarin (22/4), terang dr Sugiyo, ada 18 orang.

Baca Juga: DBD Mengganas, Sepanjang Januari hingga April Tembus 1.025 Kasus: Sudah Renggut Empat Nyawa

Jumlah itu dengan rincian pasien dewasa mencapai 12 orang, sedangkan pasien anak ada enam orang.

“Musim penghujan kasus penderita DBD cukup banyak,” katanya.

dr Sugiyo menyampaikan pasien DBD yang dirawat di RSUD Genteng ini dari berbagai daerah, terutama yang ada di Banyuwangi selatan.

“Pasien ini dari kecamatan-kecamatan yang ada di Banyuwangi selatan,” sebutnya. 

Pasien DBD yang tinggi ini juga terjadi di RSU Al Huda Gambiran. Di rumah sakit ini, pasien yang terkonfirmasi menderita DBD ada 12 orang.

Baca Juga: Bus Mila Ekonomi AC Murah Jadi Solusi Transportasi Rute Banyuwangi-Yogyakarta, Berikut Ini Jadwal Tujuh Kali Keberangkatan

Selain itu, ada 29 pasien menderita kadar trombosit kurang dari 100.

“Pasien yang berjumlah 29 orang itu baru datang, masih kami pantau terkait trombositnya. Jadi belum bisa didiagnosa DBD,” terangnya.