Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Debit Air Bendung Setail Kecamatan Genteng Banyuwangi Naik hingga 6.000 Liter Per Detik

debit-air-bendung-setail-kecamatan-genteng-banyuwangi-naik-hingga-6.000-liter-per-detik
Debit Air Bendung Setail Kecamatan Genteng Banyuwangi Naik hingga 6.000 Liter Per Detik

RadarBanyuwangi.id – Petugas pintu air di Bendung Setail Teknik, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng siaga. Senin (17/2), debit air di bendungan peninggalan Belanda itu naik setelah hujan lebat sekitar pukul 12.00.

Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Genteng, Sarwadi mengatakan, saat ini debit air di pintu air mencapai 6.000 liter per detik. “Debit air mulai naik siang tadi (kemarin),” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Genteng di kantornya.

Saat kemarau yang berkepanjangan, terang dia, debit air di pintu air Bendung Setail Teknik Dusun Maron, Desa Genteng Kulon itu hanya sekitar 1.500 liter per detik. “Ini naik drastis, sebelumnya sempat mengecil (debit air). Tapi karena mulai hujan lagi, debitnya kerap naik,” ujarnya.

Debit air yang naik itu, terang dia, setelah di wilayah Banyuwangi selatan, termasuk di Kecamatan Genteng, beberapa hari terakhir turun hujan deras. “Dua hari ini turun hujan deras, debit air naik, ketinggiannya mencapai 1,2 meter,” katanya.

Baca Juga: BTP Terapkan Taspat di Jembatan Sepur Dusun Tegalmojo, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh Banyuwangi

Meski ketinggian air sungai mencapai 1,2 meter, Sarwadi menilai masih dianggap aman. Baru kalau debit air itu naik hingga enam meter, itu sudah masuk bahaya. “Kalau ketinggian air mencapai enam meter sudah meluap ke pemukiman penduduk,” cetusnya.

Sarwadi mengintruksikan penjaga pintu air di Bendung Setail sudah stand-by penuh. Ini untuk mengantisipasi bila ada kenaikan debit air secara mendadak. “Bila debit air naik mendadak, penjaga pintu air akan langsung menutup, airnya akan dialirkan ke saluran sekunder,” terangnya.

Air di bendungan ini, lanjut dia, akan dialirkan ke sejumlah wilayah termasuk Desa Genteng Wetan dan pintu air di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. “Ini sudah menjelang panen, kebutuhan air tidak begitu besar, kita atur seideal mungkin,” tandasnya.

Debit air ini, lanjut dia, juga berasal dari aliran sungai Setail di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, dan melintasi Desa Sempu/Kecamatan Sempu hingga ke Kecamatan Genteng. “Ini dari Setail atas, di sana juga kerap hujan, sehingga debitnya naik drastis,” cetusnya.(sas/abi)