Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Debit Sungai Kalisetail Naik Tiga Kali Lipat! Warga Sempu Panik, Suara Gemuruh Bikin Cemas

debit-sungai-kalisetail-naik-tiga-kali-lipat!-warga-sempu-panik,-suara-gemuruh-bikin-cemas
Debit Sungai Kalisetail Naik Tiga Kali Lipat! Warga Sempu Panik, Suara Gemuruh Bikin Cemas

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Kalisetail, tepatnya di Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi, meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, Minggu (2/11) debit air sungai yang melintasi wilayah tersebut naik hingga tiga kali lipat dibandingkan kondisi normal.

Peningkatan debit air Sungai Kalisetail itu dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sempu dan sekitarnya pada Sabtu malam (1/11).

Tidak hanya menyebabkan arus kencang, air sungai juga membawa material bebatuan dan dahan pohon.

Air sungai yang berwarna kecokelatan itu sempat membuat warga setempat khawatir. “Akibat hujan lebat sejak beberapa hari belakangan.

Mungkin di hulu hujannya juga deras,” kata Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Genteng Sarwadi

Sarwadi menilai, peningkatan debit air ini masuk taraf mengkhawatirkan. Ia meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai tetap berhati-hati.

“Biasanya dalam dua atau tiga jam debitnya akan surut lagi, tapi harus tetap dipantau,” ujarnya.

Sarwadi mengaku tidak bisa menunjukkan data pasti ketinggian air di Sungai Kalisetail, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Setail tersebut.

Tapi, data yang dihimpun dari anggotanya di dam atau Bendung Setail yang satu aliran dengan sungai tersebut menunjukkan ketinggian air mencapai 180 centimeter.

Ketinggian air mencapai 180 centimeter itu, jelas dia, kategori tinggi. Hampir tiga kali lipat dari ketinggian air pada hari normal.

Salah satu warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, Suwandi, 45, menjelaskan, debit air di Sungai Kalisetail naik sejak dini hari kemarin.

“Hujan sejak Sabtu malam, sempat berhenti, saat siang tiba-tiba hujan lagi. Subuh itu suaranya sudah gemuruh pertanda banjir,” sebutnya.

Suara gemuruh itu, kata dia, berasal dari bebatuan yang terbawa derasnya air dari hulu. Bahkan, suara itu terdengar oleh warga yang tinggal di sekitar sungai.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Kalisetail, tepatnya di Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi, meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, Minggu (2/11) debit air sungai yang melintasi wilayah tersebut naik hingga tiga kali lipat dibandingkan kondisi normal.

Peningkatan debit air Sungai Kalisetail itu dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sempu dan sekitarnya pada Sabtu malam (1/11).

Tidak hanya menyebabkan arus kencang, air sungai juga membawa material bebatuan dan dahan pohon.

Air sungai yang berwarna kecokelatan itu sempat membuat warga setempat khawatir. “Akibat hujan lebat sejak beberapa hari belakangan.

Mungkin di hulu hujannya juga deras,” kata Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Genteng Sarwadi

Sarwadi menilai, peningkatan debit air ini masuk taraf mengkhawatirkan. Ia meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai tetap berhati-hati.

“Biasanya dalam dua atau tiga jam debitnya akan surut lagi, tapi harus tetap dipantau,” ujarnya.

Sarwadi mengaku tidak bisa menunjukkan data pasti ketinggian air di Sungai Kalisetail, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Setail tersebut.

Tapi, data yang dihimpun dari anggotanya di dam atau Bendung Setail yang satu aliran dengan sungai tersebut menunjukkan ketinggian air mencapai 180 centimeter.

Ketinggian air mencapai 180 centimeter itu, jelas dia, kategori tinggi. Hampir tiga kali lipat dari ketinggian air pada hari normal.

Salah satu warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, Suwandi, 45, menjelaskan, debit air di Sungai Kalisetail naik sejak dini hari kemarin.

“Hujan sejak Sabtu malam, sempat berhenti, saat siang tiba-tiba hujan lagi. Subuh itu suaranya sudah gemuruh pertanda banjir,” sebutnya.

Suara gemuruh itu, kata dia, berasal dari bebatuan yang terbawa derasnya air dari hulu. Bahkan, suara itu terdengar oleh warga yang tinggal di sekitar sungai.