sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabupaten paling timur Pulau Jawa kembali mencetak sejarah. Banyuwangi resmi ditunjuk sebagai pilot project nasional penyempurnaan digitalisasi bantuan sosial (bansos).
Penetapan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ekonomi Nasional (DEN) bersama 20 kementerian/lembaga di Jakarta, Selasa (26/8).
Rakor dipimpin langsung Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan yang juga Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah.
Sejumlah menteri hadir, termasuk Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menpan RB Rini Widyantini, Menkomdig Meutya Hafid, hingga Menteri Bappenas Rachmat Pambudy.
Prabowo Dijadwalkan Hadir di Banyuwangi
Luhut memastikan, uji coba bansos digital akan dimulai pada minggu ketiga September 2025 di Banyuwangi. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung dalam peluncuran.
“Dengan digitalisasi, penyaluran bansos akan lebih transparan, akurat, dan akuntabel. Potensi penghematan bisa mencapai Rp500 triliun karena penerima benar-benar tepat sasaran,” tegas Luhut.
Sistem ini terhubung otomatis dengan berbagai data lintas lembaga, mulai dari BPJS, BI-Himbara, ATR/BPN, hingga Samsat.
Selain mengurangi kesalahan penerima, bansos digital diyakini dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,4 persen.
Banyuwangi Sudah Siap
Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah pusat.
Menurutnya, Banyuwangi sudah menyiapkan fondasi digital sejak 2012, termasuk fiber optic hingga desa.
“Kami siap jadi laboratorium bansos digital. Dengan dukungan infrastruktur dan inovasi seperti Banyuwangi One ID serta Smart Kampung, masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan berbasis NIK,” ujar Ipuk.
Aturan Baru, Warga Bisa Daftar Mandiri
Mensos Gus Ipul menambahkan, penerapan bansos digital merupakan implementasi Perpres 83/2025.
Dalam skema baru, masyarakat bisa mendaftar langsung melalui Portal Perlindungan Sosial Nasional dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Bagi yang tidak memiliki ponsel, pendaftaran tetap bisa dilakukan melalui Pendamping PKH dengan bantuan biometrik.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabupaten paling timur Pulau Jawa kembali mencetak sejarah. Banyuwangi resmi ditunjuk sebagai pilot project nasional penyempurnaan digitalisasi bantuan sosial (bansos).
Penetapan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ekonomi Nasional (DEN) bersama 20 kementerian/lembaga di Jakarta, Selasa (26/8).
Rakor dipimpin langsung Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan yang juga Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah.
Sejumlah menteri hadir, termasuk Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menpan RB Rini Widyantini, Menkomdig Meutya Hafid, hingga Menteri Bappenas Rachmat Pambudy.
Prabowo Dijadwalkan Hadir di Banyuwangi
Luhut memastikan, uji coba bansos digital akan dimulai pada minggu ketiga September 2025 di Banyuwangi. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung dalam peluncuran.
“Dengan digitalisasi, penyaluran bansos akan lebih transparan, akurat, dan akuntabel. Potensi penghematan bisa mencapai Rp500 triliun karena penerima benar-benar tepat sasaran,” tegas Luhut.
Sistem ini terhubung otomatis dengan berbagai data lintas lembaga, mulai dari BPJS, BI-Himbara, ATR/BPN, hingga Samsat.
Selain mengurangi kesalahan penerima, bansos digital diyakini dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,4 persen.
Banyuwangi Sudah Siap
Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah pusat.
Menurutnya, Banyuwangi sudah menyiapkan fondasi digital sejak 2012, termasuk fiber optic hingga desa.
“Kami siap jadi laboratorium bansos digital. Dengan dukungan infrastruktur dan inovasi seperti Banyuwangi One ID serta Smart Kampung, masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan berbasis NIK,” ujar Ipuk.
Aturan Baru, Warga Bisa Daftar Mandiri
Mensos Gus Ipul menambahkan, penerapan bansos digital merupakan implementasi Perpres 83/2025.
Dalam skema baru, masyarakat bisa mendaftar langsung melalui Portal Perlindungan Sosial Nasional dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Bagi yang tidak memiliki ponsel, pendaftaran tetap bisa dilakukan melalui Pendamping PKH dengan bantuan biometrik.