KALIBARU, Jawa Pos Radar Genteng – Diduga depresi, Ahmad Fauzan, 28, asal Kecamatan Kademangan, Kabupaten Probolinggo, nekat melompat dari mobil travel yang ditumpanginya, kemarin (11/5) sekitar pukul 06.30. Akibatnya, pria yang naik travel Izusu Elf dengan nomor polisi P 7077 K dari Terminal Mengwi, Badung, Bali, itu menderita luka serius di kepala.
Belum diketahui pasti motif pria yang tidak membawa kartu identitas apapun itu, melompat dari dalam travel hingga harus masuk rumah sakit tersebut. “Korban mengalami cedera otak, dan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya, sekarang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Bhakti Husada, Krikilan,” kata Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata.
Menurut Kapolsek, Fauzan melompat dari dalam travel saat kendaraannya melintas di depan Masjid Nurul Huda, Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru. “Naik travel sendirian, tidak ada saudara atau temannya, penumpang lain juga tidak ada yang kenal,” ujar Kapolsek pada Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Yaman, keanehan sudah muncul saat Fauzan menduduki tempat duduk orang lain dan enggan mengalah saat diminta pindah. Saat itu, Fauzan memilih duduk di dekat jendela di kursi belakang sopir travel Ahmad Rofiqi, 34 asal Dusun Sumber Pakem Desa/Kecamatan Silo, Jember. “Saat itu penumpang lain mengalah,” ucapnya.
Tiba-tiba saja, jelas dia, saat sampai di lokasi kejadian, Fauzan membuka jendela mobil dan mengeluarkan kepala serta badannya. Ia kemudian naik ke atas travel lalu melompat di ke jalan aspal. “Lompat dan terguling-guling di jalan aspal, sopir menghentikan mobilnya dan menolong,” tandasnya.

Karena menderita luka cukup parah, Fauzan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Sayangnya, hingga saat ini orang tersebut masih belum bisa dimintai keterangan. “Dugaannya depresi, kami masih belum minta keterangannya,” tandasnya.
Sementara itu, saat ini mobil travel diamankan di Polsek Kalibaru. Mobil itu diamankan beserta barang bawaan Fauzan berupa tas ransel berisi beberapa potong baju, kacamata, korek, uang Rp 50 ribu, dan alat cukur kumis. “Kami masih melakukan pendalaman,” pungkasnya.(sas/abi)