Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diduga Gagal Organ, Slamet Meninggal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SILIRAGUNG, Jawa Pos Radar Genteng – Masih ingat aksi pembacokan yang diduga dilakukan Senan, 50, di Kebun Kalitelepak, PTPN XII, Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung pada Kamis (4/5). Slamet, 43, salah satu korban pembacokan yang terluka dan sempat menjalani perawatan di RS Al Huda Gambiran, akhirnya meninggal pada Selasa (16/5).

Dengan meninggalnya Slamet ini, berarti dalam pembacokan itu korban meninggal menjadi dua orang. Saat kejadian, Bibit Prasetyo, 55, teman Slamet yang tinggal di Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, meninggal di lokasi setelah dibabat dengan celurit oleh Senan.  “Pak Slamet meninggal,” terang Kepala Desa Barurejo, Achmad Zaenuri.

Menurut Zaenuri, Slamet yang dirawat di RS Al Huda Gambiran sejak dibacok oleh Senan yang masih tetangganya itu, kondisinya sempat membaik. Pada Sabtu (13/5), korban ini boleh dibawa pulang dari rumah sakit. “Saat di rumah tiba-tiba drop dan meninggal,” ungkapnya.

Meninggalnya Slamet ini, menjadi pukulan berat bagi keluarganya. Sebelumnya, mereka sudah lega karena kondisi buruh kebun itu berangsur pulih. “Meninggalnya itu tiga hari setelah di rumah,” ungkapnya.

Hospital Liaison Officer (HLO) RS Al Huda Gambiran, dr Suryadinata saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui pasiennya yang sudah diizinkan pulang itu meninggal. Saat diizinkan pulang, kondisi Slamet sudah stabil. “Saya sempat jenguk sendiri ke ruangannya, kondisinya sudah baik, saya pastikan,” katanya.

Jika rumah sakit sudah memperbolehkan pasiennya pulang, terang dia, berarti pasien itu sudah dalam kondisi yang stabil dan bisa dirawat di rumah. “Kalau drop lagi, pasti kami bawa ke ICU (Intensive care unit) lagi, kami evaluasi lagi,” tandasnya.

Menurut dr Suryadinata, Slamet yang dirawat selama satu minggu itu, mendapat tindakan penjahitan pada luka-luka di tubuhnya. “Uratnya banyak yang putus, lukanya cukup dalam. Tindakan kami ya penjahitan-penjahitan di sejumlah luka itu,” terangnya.

Diduga, masih kata dia, Slamet yang tiba-tiba drop setelah dibawa pulang itu, akibat gagal organ yang dialami. “Kemungkinan gagal organ, karena saat kami evaluasi tidak ada tanda-tanda infeksi atau hal membahayakan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, aksi pembacokan terjadi di tengah perkebunan PTPN XII wilayah Kebun Kalitelepak, Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kamis (4/5) sekitar pukul 05.45. Dalam kejadian itu, dua buruh Kebun Kalitelepak, PTPN XII, Bibit Prasetyo, 55, meninggal di lokasi kejadian dengan luka bacok di perut. Sedang temannya, Slamet, 55, yang dirawat di RS Al Huda Gambiran terluka parah di paha dan punggung dengan kondisi kritis.

Kedua korban yang semua tinggal di Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, itu diduga dibacok oleh Senan, 50, yang masih tetangga korban. Pelaku yang langsung kabur setelah kejadian itu, terus diburu polisi. “Yang diduga pelaku itu teman korban, juga bekerja di kebun, rumahnya tidak berjauhan,” kata salah satu mandor Kebun Kalitelepak, Puji Kurniawan, 30.(sas/abi)

 

source

Kata kunci yang digunakan :