Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diluncurkan 28 September, KAI Hadirkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Bikin Distribusi Hasil Panen Makin Cepat

diluncurkan-28-september,-kai-hadirkan-kereta-khusus-petani-dan-pedagang,-bikin-distribusi-hasil-panen-makin-cepat
Diluncurkan 28 September, KAI Hadirkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Bikin Distribusi Hasil Panen Makin Cepat

radarbanyuwangi.jawapos.com – Pendistribusian hasil panen akan menjadi lebih cepat dengan hadirnya kereta khusus petani dan pedagang oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Inovasi ini bertujuan memperlancar distribusi hasil bumi, mendukung mobilitas perdagangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di berbagai daerah.

Kehadiran kereta dengan livery hijau dengan siluet bulir padi warna putih ini turut dinantikan oleh petani dan pedagang.

“Harapannya bisa digunakan menjual hasil panen lebih cepat dan murah,” ungkap Winarno, salah seorang petani.

“Semoga tarif tiketnya terjangkau, biar harga jual produknya juga lebih murah,” kata Alika, yang sehari-harinya berdagang ini.

Sementara itu, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa kereta ini merupakan pengembangan dari Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) dan Bisnis (K2) yang saat ini sedang dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.

Kereta kelas ekonomi merupakan angkutan penumpang berkapasitas 106 orang, sedangkan kelas bisnis berkapasitas 64 penumpang.

Kedua kelas tersebut mulai perlahan digantikan dengan sarana kereta yang lebih baru, sehingga kini dapat bermanfaat untuk angkutan petani dan pedagang.

“Kereta ini dirancang untuk membantu mobilitas petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman, dan efisien,” ujarnya.

Baca Juga: 1.218 Pelajar Banyuwangi Mulai Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

Desain Khusus Kereta Petani-Pedagang

Konsep desain kereta menitikberatkan kemudahan akses dan ruang angkut yang luas.

Susunan kursi diubah menjadi sejajar di sisi kiri dan kanan, sehingga ruang tengah lapang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus mempermudah pergerakan di dalam kereta.

Selain itu, lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dan bordes dihilangkan, dan jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 tempat duduk dari sebelumnya 106.

Toilet tetap tersedia satu unit per kereta, sementara rak bagasi dipertahankan demi kenyamanan penumpang.


Page 2

Kereta khusus ini merupakan hasil modifikasi dari kereta kelas bisnis dan ekonomi yang kini tengah memasuki tahap pengujian.

Baca Juga: Mesin Bore Pile Sudah Diangkut, Namun Jalur Gumitir Belum Bisa Dibuka

Uji Coba dan Sertifikasi

Uji statis telah dilakukan pada 14–15 Agustus 2025, dilanjutkan dengan uji dinamis pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng–Lamongan pulang-pergi.

Tahap pengujian berikutnya akan melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub untuk memastikan aspek keselamatan terpenuhi sebelum kereta resmi melayani masyarakat.

Baca Juga: 40 Ribu Warga Banyuwangi Terancam Kehilangan JKN PBI, Segera Cek Status Anda!

Manfaat untuk Ekonomi Lokal

Anne menambahkan bahwa kehadiran kereta ini menjadi bukti nyata komitmen KAI dalam menghadirkan transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat.

“Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang. Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok lebih kuat, peluang usaha terbuka, dan aktivitas ekonomi daerah bergerak lebih dinamis,” kata Anne.

Inovasi ini sejalan dengan semangat Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045 dan delapan misi perusahaan dalam target Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

Kereta Petani-Pedagang menjadi bukti penerapan cita-cita tersebut, khususnya dalam menyediakan transportasi inklusif, pelayanan prima, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konektivitas logistik dan penumpang yang andal.

Momentum peluncuran kereta ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT Ke-80 KAI pada 28 September 2025.

Bayangkan seberapa mudah hasil panen bisa sampai ke pasar dengan kehadiran kereta baru ini.


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Pendistribusian hasil panen akan menjadi lebih cepat dengan hadirnya kereta khusus petani dan pedagang oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Inovasi ini bertujuan memperlancar distribusi hasil bumi, mendukung mobilitas perdagangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di berbagai daerah.

Kehadiran kereta dengan livery hijau dengan siluet bulir padi warna putih ini turut dinantikan oleh petani dan pedagang.

“Harapannya bisa digunakan menjual hasil panen lebih cepat dan murah,” ungkap Winarno, salah seorang petani.

“Semoga tarif tiketnya terjangkau, biar harga jual produknya juga lebih murah,” kata Alika, yang sehari-harinya berdagang ini.

Sementara itu, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa kereta ini merupakan pengembangan dari Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) dan Bisnis (K2) yang saat ini sedang dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.

Kereta kelas ekonomi merupakan angkutan penumpang berkapasitas 106 orang, sedangkan kelas bisnis berkapasitas 64 penumpang.

Kedua kelas tersebut mulai perlahan digantikan dengan sarana kereta yang lebih baru, sehingga kini dapat bermanfaat untuk angkutan petani dan pedagang.

“Kereta ini dirancang untuk membantu mobilitas petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman, dan efisien,” ujarnya.

Baca Juga: 1.218 Pelajar Banyuwangi Mulai Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

Desain Khusus Kereta Petani-Pedagang

Konsep desain kereta menitikberatkan kemudahan akses dan ruang angkut yang luas.

Susunan kursi diubah menjadi sejajar di sisi kiri dan kanan, sehingga ruang tengah lapang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus mempermudah pergerakan di dalam kereta.

Selain itu, lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dan bordes dihilangkan, dan jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 tempat duduk dari sebelumnya 106.

Toilet tetap tersedia satu unit per kereta, sementara rak bagasi dipertahankan demi kenyamanan penumpang.