sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Suasana berbeda tampak di sebuah ruangan sederhana di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi, Minggu (29/9).
Sejumlah petugas penjaga perlintasan sebidang kereta api, yang sehari-hari akrab dengan deru lokomotif dan klakson kendaraan bermotor, berkumpul untuk mengikuti kegiatan analisis dan evaluasi (anev).
Mereka merupakan petugas perlintasan sebidang di wilayah Kecamatan Rogojampi hingga Kalibaru.
Jalur tersebut dikenal rawan karena intensitas perjalanan kereta yang tinggi bersinggungan dengan kepadatan lalu lintas jalan raya.
Kepala Dishub Banyuwangi I Komang Sudira Atmaja menjelaskan bahwa peran petugas perlintasan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Meski bekerja di balik palang pintu sederhana, merekalah garda terdepan yang menentukan keselamatan ribuan pengguna jalan maupun penumpang kereta api.
“Setiap detik, kewaspadaan sangat berarti. Keterlambatan menutup palang, kelengahan sejenak, atau salah komunikasi dengan pengguna jalan bisa berakibat fatal. Karena itu, evaluasi rutin menjadi penting untuk mengingatkan sekaligus menyegarkan kembali disiplin kerja,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Komang, mereka juga menerima pembekalan teknis mulai prosedur standar pengoperasian palang pintu, teknik komunikasi efektif dengan pengendara, hingga penanganan darurat bila terjadi kendaraan mogok di atas rel.
Mereka juga diingatkan aspek kesehatan dan daya tahan fisik mengingat banyak di antaranya bertugas dalam shift malam.
“Waspada itu penting, tapi tubuh yang sehat juga modal utama. Kami mengingatkan petugas agar menjaga pola istirahat,” tutur Komang.
Komang menambahkan, perlintasan sebidang masih menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di Banyuwangi.
Meski angka kejadian cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, Dishub menargetkan zero accident di jalur perlintasan resmi.
“Harapannya, lewat anev berkala ini seluruh petugas lebih siap menghadapi situasi di lapangan. Kami ingin tidak ada lagi kecelakaan karena faktor kelalaian di perlintasan sebidang,” tegasnya.
Komang menambahkan, kegiatan anev tidak berhenti pada satu kali pertemuan. Evaluasi akan terus dilakukan secara rutin bersamaan dengan upaya pembenahan sarana dan prasarana perlintasan, seperti penerangan, rambu, dan sistem palang pintu otomatis di beberapa titik.
Page 2

Kehilangan Besar Marc Ben
Sabtu, 27 September 2025 | 05:00 WIB
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Suasana berbeda tampak di sebuah ruangan sederhana di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi, Minggu (29/9).
Sejumlah petugas penjaga perlintasan sebidang kereta api, yang sehari-hari akrab dengan deru lokomotif dan klakson kendaraan bermotor, berkumpul untuk mengikuti kegiatan analisis dan evaluasi (anev).
Mereka merupakan petugas perlintasan sebidang di wilayah Kecamatan Rogojampi hingga Kalibaru.
Jalur tersebut dikenal rawan karena intensitas perjalanan kereta yang tinggi bersinggungan dengan kepadatan lalu lintas jalan raya.
Kepala Dishub Banyuwangi I Komang Sudira Atmaja menjelaskan bahwa peran petugas perlintasan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Meski bekerja di balik palang pintu sederhana, merekalah garda terdepan yang menentukan keselamatan ribuan pengguna jalan maupun penumpang kereta api.
“Setiap detik, kewaspadaan sangat berarti. Keterlambatan menutup palang, kelengahan sejenak, atau salah komunikasi dengan pengguna jalan bisa berakibat fatal. Karena itu, evaluasi rutin menjadi penting untuk mengingatkan sekaligus menyegarkan kembali disiplin kerja,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Komang, mereka juga menerima pembekalan teknis mulai prosedur standar pengoperasian palang pintu, teknik komunikasi efektif dengan pengendara, hingga penanganan darurat bila terjadi kendaraan mogok di atas rel.
Mereka juga diingatkan aspek kesehatan dan daya tahan fisik mengingat banyak di antaranya bertugas dalam shift malam.
“Waspada itu penting, tapi tubuh yang sehat juga modal utama. Kami mengingatkan petugas agar menjaga pola istirahat,” tutur Komang.
Komang menambahkan, perlintasan sebidang masih menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di Banyuwangi.
Meski angka kejadian cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, Dishub menargetkan zero accident di jalur perlintasan resmi.
“Harapannya, lewat anev berkala ini seluruh petugas lebih siap menghadapi situasi di lapangan. Kami ingin tidak ada lagi kecelakaan karena faktor kelalaian di perlintasan sebidang,” tegasnya.
Komang menambahkan, kegiatan anev tidak berhenti pada satu kali pertemuan. Evaluasi akan terus dilakukan secara rutin bersamaan dengan upaya pembenahan sarana dan prasarana perlintasan, seperti penerangan, rambu, dan sistem palang pintu otomatis di beberapa titik.