Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Sebanyak 5 ribu petani di Banyuwangi menyerbu lokasi gebyar pupuk nonsubsidi yang digelar di Gudang Petrokimia Gresik di Kecamatan Singojuruh, Sabtu (3/2/2024). Para petani itu mendapat harga khusus pupuk dengan potongan 40 persen.
Pupuk dijual dengan harga diskon dalam satu paket, yakni urea dan NPK plus kemasan masing-masing 25 kilogram (kg). Paket pupuk itu dijual seharga Rp 270 ribu, lebih murah daripada harga asli Rp 450 ribu.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menjelaskan, gebyar diskon pupuk digelar di 27 kabupaten/kota di Jawa pada awal tahun 2024.
Kabupaten Banyuwangi dipilih menjadi sasaran karena wilayah tersebut merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa.
Gebyar diskon pupuk, kata dia, digelar untuk mendorong produktivitas petani pada awal musim tanam. Apalagi, para petani tahun lalu menghadapi fenomena elnino yang menyebabkan tingkat produktivitas petani menurun.
Baca juga: Ironi Petani di Sampang Madura, Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi saat Musim Tanam Padi
“Harapannya dengan gebyar diskon ini, kami masa tanam bisa segera, sehingga petani bisa berproduksi kembali. Sehingga stok pangan bisa dipenuhi,” kata Digna.
Gebyar diskon pupuk itu juga diharapakan mampu mendorong program swasembada dan ketahanan pangan secara nasional.
Menurut Digna, beberapa daerah kemungkinan belum dapat menebus alokasi pupuk subsidi pada awal tahun karena sistemnya berjenjang.
“Dengan ini (gebyar diskon pupuk), petani bisa menggunakan pupuk nonsubsidi dengan harga yang murah,” tambahnya.
Baca juga: Diduga Timbun Pupuk Subsidi, Gudang Ketua Kelompok Tani di Situbondo Digerebek, Ini Hasil Termuannya
Petrokimia Gresik menyediakan pupuk urea dan NPK plus sebanyak 7 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan program di 27 wilayah pada awal tahun ini.
Pupuk urea nonsubsidi yang dijual dengan harga diskon itu memiliki kualitas yang sama persis dengan pupuk bersubsidi. Sementara untuk pupuk NPK, ada sedikit perbedaan.
“Pupuk NPK Phonska plus ini ada tambahan zink yang bisa membuat tanaman lebih tahan,” katanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Ilham Juanda menerangkan, sasaran program diskon pupuk adalah para buruh tani atau petani dengan luasan lahan maksimal setengah hektare (ha). Mereka tergolong dalam kelompok petani miskin.
Gebyar diskon pupuk, kata Ilham, membantu petani setelah pemerintah memangkas alokasi pupuk bersubsidi.
Alokasi pupuk urea untuk 2024 hanya 53 persen dari usulan kebutuhan, atau hanya 25 ribu ton. Sementara alokasi pupuk NPK hanya 29 persen dari kebutuhan atau 17 ribu ton.
Budi, petani asal Kecamatan Sempu, mengaku senang bisa mendapat pupuk dengan harga yang lebih murah.
Selama ini, Budi hanya mengandalkan pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhannya di sawah.
“Kalau nonsubsidi mahal. Ini kebetulan murah. Mudah-mudahan ada terus diskon seperti ini,” harapnya