Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dorong Penerapan Sistem Dream School

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

allan-scheietzBANYUWANGI – Konsep pendidikan dengan cinta yang digunakan Finlandia menjadi sistem pendidikan terbaik di dunia. Salah seorang pakar pendidikan asal Finlandia Allan Schneit, menyebarkan konsep pendidikan dengan cinta itu kepada sekitar 450 guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan di Hotel Santika kemarin (23/3).

Dalam kesempatan itu, Allan membeberkan penerapan sistem dream school kepada para guru. Sistem pendidikan dream school atau sekolah impian dengan konsep kurikulum pendidikan dengan cinta kasih akan menjadi proyek pendidikan masa depan di Indonesia.

Allan Scheneitz mengaku sudah melakukan memorandum of undferstanding (MOU) dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan menengah dalam pengembangan proyek ini. Dalam beberapa bulan terakhir ada perwakilan kepala sekolah dari Indonesia yang dikirim untuk belajar di Finlandia.

Sekolah yang akan kerja sama dengan proyek dream school adalah Lazuardi Global Islamic School. Sekolah Lazuardi Global Islamic School akan memadukan kurikulum 2013 (K13) dengan konsep pengajaran dari kurikulum dream school.

Hasil perpaduan dari dua kurikulum tersebut menghasilkan siswa yang termotivasi dalam belajar dan berkreasi tanpa paksaan. “Agar pendidikan lebih menarik tanpa bingkai yang memasung kreativitas, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar, with joy learning, you actually have a good motivation (dengan pembelajaran yang menyenangkan, Anda akan memiliki motivasi yang bagus),” kata Allan.

Allan memaparkan konsep dream school dengan konsep membuka semua ide siswa. Kemudian, menampungnya tanpa memberikan batas-batas yang bisa mengurung imajinasi dari siswa. Direktur dari Lazuardi Islamic School, Sayed Haidar Ali menjelaskan, penerapan kurikulum pendidikan dari Finlandia tersebut dapat berjalan dengan baik di sekolahnya.

Di Banyuwangi sendiri sekolah Lazuardi ada masih di tingkat SD. Yang terpenting, kata Haidar, adalah mengurangi beban dari siswa. Selama ini cukup banyak beban yang ditanggung siswa seperti tugas PR, UTS, UAS dan UN.

Selain ini banyak sekali metode pengajaran yang membuat siswa harus terpaku pada sebuah jawaban. Padahal menurut Haidar, dalam kehidupan nyata tidak semua pertanyaan memiliki jawaban yang pasti. “Sistem kurikulum yang ada sudah baik dan tidak ada masalah, hanya saja penerapannya terburu-buru, akan menjadi semakin balk jika banyak tes-tes yang mengekang siswa dikurangi,” kata Haidar.

Lazuardi di Banyuxvangi, ungkap Haidar, akan menjadi sekolah pertama yang menerapkan konsep dream school. Ke depan, dirinya berharap sekolah lainnya terutama yang gurunya mengikuti sharing mulai menerapkan dream school seperti yang dilakukan Lazuardi.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, tujuannya menggundang pakar pendidikan tersebut adalah memnbuat jalan pintas untuk pendidikan Banyuwangi . Jika menunggu kebijakan dari pusat terlalu mahal. jika harus mengirim guru ke Finlandia.

“Meski tidak bisa naenerapkan semuanya, setidaknya ada beberapa hal dari sistem pendidikan di Finlandia yang bisa ditiru atau ditetapkan di Banyuwangi, ujar Anas (radar)