Detik.com
Malang –
Sejumlah daerah di Jawa Timur tidak diguyur hujan selama hampir dua bulan. Kondisi ini dampak musim kemarau.
Berdasarkan peta monitoring hari tanpa hujan yang dirilis BMKG Juanda menunjukkan ada sejumlah daerah yang sudah tidak diguyur hujan ditandai dengan warna pink.
Daerah itu di antaranya Surabaya, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Pasuruan, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Kediri, Blitar, Malang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, dan Situbondo.
Sementara daerah yang masih turun hujan di antaranya, Banyuwangi, Lumajang, Kediri, Tulungagung, dan Bojonegoro.
“Kami pantau setiap 10 hari dengan jangkauan 10 hari mundur. Ada daerah yang sudah tidak hujan lebih dari 1-2 bulan. Jika di peta monitoring diwarnai pink,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Ahmad Lutfi ditemui di kantornya Jalan Zentana, Karangploso, Senin (14/8/2023).
Lutfi juga menyebut, ada sejumlah wilayah yang tak diguyur hujan selama lebih dari dua bulan. Diantaranya adalah Surabaya, Nganjuk, Madiun, Sidoarjo, dan Mojokerto.
“Ada wilayah yang lebih dari dua bulan tidak hujan. Yakni, Surabaya, Sidoarjo, Nganjuk dan Madiun,” sebutnya.
Meski begitu, Lutfi tidak dapat memastikan jika daerah tersebut sedang dilanda kekeringan. Karena ada sejumlah daerah tidak mengalami hujan dalam satu bulan, sudah krisis air bersih.
“Tapi tidak bisa dikatakan sebagai daerah yang mengalami kekeringan. Karena setiap daerah tergantung daya dukung kondisi alamnya,” tegasnya.
Lutfi menjelaskan, bahwa saat ini sebagian besar daerah Jawa Timur tengah berada di puncak musim kemarau. Karena sesuai prakiraan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus sampai September nanti.
“Prakiraan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus sampai September. Disebut musim kemarau adalah melihat seberapa pun banyak hujan asal kurang dari 50 milimeter, itu juga masih masuk kategori musim kemarau,” pungkasnya.
Simak Video “BMKG Peringatkan Waspada Potensi Hujan Sepekan Kedepan“
[Gambas:Video 20detik]
(mua/fat)