Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Durian di Mana-mana

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

durianBUMI BLAMBANGAN patut menyandang gelar sebagai surganya pencinta buah durian. Betapa tidak, pada puncak musim buah durian seperti ini, ribuan bu tir buah tersebut dipanen di Banyuwangi. Tak heran, setiap kali musim buah durian, para pedagang buah tropis itu dapat dengan mudah dijumpai di seantero wilayah Banyuwangi.

Saking meratanya per sebaran penjaja buah durian, kabupaten ber-tag line Sunrise of Java ini nyaris tidak memiliki zona yang benar-benar steril dari aroma buah dengan kulit berduri tersebut. Banyaknya pasokan buah durian ternyata berdampak signifi kan terhadap geliat ekonomi masyarakat. Ya, se lain menjadi ajang panen para petani durian yang ma yoritas berasal dari Kecamatan Songgon, Glagah, Ka lipuro, dan Licin, banyak warga yang memanfaatkan mo mentum musiman itu untuk mengais rezeki.

Bu kan hanya mereka yang menjajakan dagangan di pu sat Kota Gandrung, banyak juga warga lain yang ingin mendapat penghasilan tambahan dengan cara berjualan durian di tepi jalan pedesaan. Catatan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, sejumlah spot di pusat Kota Gandrung yang menjadi tempat mangkal favorit para penjual durian, an tara lain kawasan Taman Blambangan; sekitar SPBU Ja lan Yos Sudarso, dan di Jalan HOS Cokroaminoto, tepatnya di simpang tiga arah Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Banyuwangi.

Titik “tradisional” lain yang rutin dijadikan tempat mangkal penjual durian adalah tepi jalan Desa/Ke camatan Kabat. Bergeser ke selatan, penjual durian tumplek blek di kawasan Pasar Rogojampi. Meski jum lahnya tidak sebanyak di spot-spot tersebut, penjual buah durian juga mudah dijumpai di sepanjang jalan raya jurusan Rogojampi-Genteng via Srono, dan Ro gojampi-Genteng via Singojuruh Di Kecamatan Genteng banyak penjual durian yang mang kal di sekitar simpang tiga terminal lama.

Di wilayah Ke camatan Glenmore hingga Ka libaru, penjual durian juga tak kalah banyak. Mereka menjajakan dagangan di tepi jalan raya jurusan Banyuwangi-Jember. Tidak hanya itu, para wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunung Ijen pun tak perlu kha watir kesulitan mendapat buah durian. Sebab, tidak sedikit penjual durian yang mangkal di tepi jalan raya jurusan gunung yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi- Bondowoso tersebut, yakni mulai jalan raya Desa Paspan, Kecamatan Glagah, hingga jalan raya Desa Jelun, Kecamatan Licin.

Buafah, 48, salah seorang penjual durian yang mangkal di tepi jalan Desa Jelun mengatakan, di rinya sengaja menjajakan du rian di tepi jalan raya penghubung Banyuwangi-Ijen tersebut karena arus lalu-lintas cukup ramai. “Kebanyakan pembeli merupakan wisatawan yang berkunjung ke Ijen,” ujarnya. Buafah mengaku nilai transaksi yang berhasil dia raih da lam sehari bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. “Keuntungannya lumayan. Bisa menambah penghasilan suami, daripada saya hanya menganggur di rumah,” kata dia seraya tersenyum.

Sementara itu, Siska, 26, penghobi durian asal Ke camatan Singojuruh mengatakan, musim durian merupakan saat yang paling dia tunggu. Menurut dia, meskipun buah durian impor dapat dibeli sepanjang tahun di supermarket, tapi cita rasa durian Banyuwangi jauh lebih nikmat. “Aroma durian lokal lebih menyengat. Rasanya pun lebih legit,” tuturnya seraya menyantap durian di lapak penjual durian musiman di tepi jalan raya Rogojampi, Jumat (8/3). (radar)