Radarbanyuwangi.id – Upaya mewujudkan ekosistem keluarga yang solid sebagai tempat tumbuh kembang anak dilakukan lintas elemen di Banyuwangi Senin (22/7). Tepatnya melalui talkshow Gerakan Pembaharuan (Gaharu) Keluarga yang diadakan Ashoka Indonesia di Hotel Santika Banyuwangi. Kegiatan dinisiasi oleh Ashoka Indonesia, bersama sejumlah organisasi, antara lain Aisyiyah, Fatayat NU, dan beberapa organisasi lain.
Sejulah narasumber dihadirkan dalam kegiatan tersebut, di antaranya, Tri Wahyu Liswati, selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak, dan Kependudukan (P3AK) Provinsi Jatim; Imam Nakhai, dari Komnas Perempuan Situbondo, dan Farha Ciciek selaku Tanoker dan Ashoka Fellow.
Family Changemaking Manager Ashoka Indonesia Rina Kusuma mengatakan, sejak diinisiasi tahun 2022 silam, Gaharu Keluarga telah mendorong ragam pendekatan pengorganisasian kelompok keluarga melalui kreativitas dan komitmen dari para change leaders yang telah dilatih.
Hingga saat ini telah terjaring 116 Change Leaders di 44 kota atau kabupaten se-Indonesia. “Sedangkan peserta yang hadir di sini (Banyuwangi) berjumlah 20 calon change leaders kawasan Jatim yang akan mengikuti Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga,” ujarnya.
Baca Juga: Tantangan Penanganan KDRT Komplek, Butuh Program Kesinambungan
Rina mengungkapkan, Ashoka bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) berupaya mengembangkan pendekatan Gaharu Keluarga.
Tujuannya untuk mendorong pengasuhan inklusif berbasis adil gender di Jawa Timur. Hal ini berdasarkan pentingnya peran keluarga sebagai pondasi pembentukan nilai-nilai membutuhkan keterlibatan seluruh anggota keluarga dan orang dewasa di lingkungan anak.
Baca Juga: Tega, Seorang Paman di Kradenan Banyuwangi Nekat Rudapaksa Keponakannya Sendiri yang Masih SMP: Pelaku Ngaku Khilaf
“Keluarga tentunya berperan penting dalam memberikan pengasuhan yang layak. Dibutuhkan tidak hanya peran yang setara antara ibu dan ayah dalam mengasuh anak-anak, tetapi juga kolaborasi seluruh anggota keluarga dari lintas generasi. Sehingga bisa menghasilkan ibu yang sejahtera, anak yang tumbuh optimal, serta keluarga yang tangguh menghadapi tantangan zaman,” tuturnya.
Rina menambahkan, pihaknya juga sangat mengapresiasi inisiatif para penggerak keluarga pembaharu dalam menghadirkan pembicaraan dan pemikiran baru tentang pengasuhan anak dan keluarga. Selain itu kesejahteraan ibu, keluarga, dan anak tentu dianggap mutlak untuk bersama-sama diperjuangkan bersama. (tar/sgt)