RadarBanyuwangi.id – A male toddler with the initials MS, had to undergo treatment at the Benculuk Community Health Center, Cluring District, Sunday (8/9).
Bocah berumur ntiga tahun itu, diduga menjadi korban penganiayaan ibu tirinya berinisial HI dan ayah kandungnya berinisial EY.
Bocah bernasib malang yang tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya di Dusun Simbar, Tampo Village, Cluring District, itu menderita luka lebam di sejumlah tubuhnya.
Read Also: Banyak Tanaman Mulai Langka, Akademisi Untag Banyuwangi Sebut Dampak Faktor Lingkungan dan Pertanian Intensif
“Saya kerja di Gilimanuk (Bali) dapat kabar dari tetangga kalau anak saya dianiaya pada Jumat siang (6/9),” ungkap ungkap Marsindha Gabriliana, 23, ibu kandung MS.
Mendapat kabar tidak sedap itu, Marsindha mengaku langsung pamit pulang ke rumahnya di Dusun Yosowinangun, Jajag Village, Gambiran District.
Dari rumahnya, mengajak kakaknya menjemput anaknya di rumah mantan suaminya di Dusun Simbar, Desa Tampo Kecamatan Cluring. “Saya jemput anak saya," he said.
Read Also: Buah Kedondong: Kaya Nutrisi, Bijinya Baik untuk Kesehatan
Setiba di rumah mantan suaminya pada Jumat (6/9) night, light him, ternyata sudah ada perangkat desa bersama Babinsa.
Mereka akhirnya mendampinginya. “Kondisi anak saya itu luka lebam, juga ada luka dipunggung, telinganya luka dan bernanah," he said.
Melihat anak kandungnya penuh luka, Marsindha langsung menggendongnya, dan langsung lapor ke Mapolsek Cluring.
Read Also: Ada di Desa Jambewangi Banyuwangi, Buah Kepel Belum Dapat Perhatian Pemerintah
Tidak lupa, mampir ke Puskesmas Benculuk untuk visum. “Langsung rawat inap, karena saya tidak tega melihat kondisi anak saya yang penuh luka,” jelasnya dengan nada menahan tangis.
Only on Sunday (8/9) afternoon, it's clear, putranya yang masih berumur tiga tahun tujuh bulan itu dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Yosowinagung, Jajag Village, Gambiran District.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – A male toddler with the initials MS, had to undergo treatment at the Benculuk Community Health Center, Cluring District, Sunday (8/9).
Bocah berumur ntiga tahun itu, diduga menjadi korban penganiayaan ibu tirinya berinisial HI dan ayah kandungnya berinisial EY.
Bocah bernasib malang yang tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya di Dusun Simbar, Tampo Village, Cluring District, itu menderita luka lebam di sejumlah tubuhnya.
Read Also: Banyak Tanaman Mulai Langka, Akademisi Untag Banyuwangi Sebut Dampak Faktor Lingkungan dan Pertanian Intensif
“Saya kerja di Gilimanuk (Bali) dapat kabar dari tetangga kalau anak saya dianiaya pada Jumat siang (6/9),” ungkap ungkap Marsindha Gabriliana, 23, ibu kandung MS.
Mendapat kabar tidak sedap itu, Marsindha mengaku langsung pamit pulang ke rumahnya di Dusun Yosowinangun, Jajag Village, Gambiran District.
Dari rumahnya, mengajak kakaknya menjemput anaknya di rumah mantan suaminya di Dusun Simbar, Desa Tampo Kecamatan Cluring. “Saya jemput anak saya," he said.
Read Also: Buah Kedondong: Kaya Nutrisi, Bijinya Baik untuk Kesehatan
Setiba di rumah mantan suaminya pada Jumat (6/9) night, light him, ternyata sudah ada perangkat desa bersama Babinsa.
Mereka akhirnya mendampinginya. “Kondisi anak saya itu luka lebam, juga ada luka dipunggung, telinganya luka dan bernanah," he said.
Melihat anak kandungnya penuh luka, Marsindha langsung menggendongnya, dan langsung lapor ke Mapolsek Cluring.
Read Also: Ada di Desa Jambewangi Banyuwangi, Buah Kepel Belum Dapat Perhatian Pemerintah
Tidak lupa, mampir ke Puskesmas Benculuk untuk visum. “Langsung rawat inap, karena saya tidak tega melihat kondisi anak saya yang penuh luka,” jelasnya dengan nada menahan tangis.
Only on Sunday (8/9) afternoon, it's clear, putranya yang masih berumur tiga tahun tujuh bulan itu dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Yosowinagung, Jajag Village, Gambiran District.