GENTENG-Sudah sepekan ini, harga kebutuhan dapur, terutama bawang merah dan putih naik. And it, membuat para pedagang di pasar induk Genteng jadi resah. Because, para pembeli jadi menyusut.
Salah satu pedagang bawang merah dan putih di pasar induk Genteng, Amen, 52, menyampaikan kenaikan harga bawang merah dan putih dianggap kurang menguntungkan. Sejak sepekan lalu, harga bawang putih naik. If previously only Rp 12 thousand per kilogram, naik menjadi Rp 17 thousand per kilogram. “Naiknya cukup banyak,He said.
Sedang untuk bawang merah, light him, kini harganya Rp 14 thousand per kilogram. Padahal sepekan lalu hanya Rp 10 thousand per kilogram. Kenaikan harga itu, sangat berpengaruh terhadap penghasilan pare pedagang. “Harga naik, yang yang beli berkurang," he said.
Other traders, Ahmad, 40, menilai daya beli masyarakat saat ini cukup lemah. Dari catatannya, penjualan menurun hingga 50 percent. Jika biasanya bisa menghabiskan hingga satu ton bawang per hari, kini paling banyak hanya 500 kilogram. “Penjualan berkurang, pasar lesu," he said.
Penyebab lesunya jual beli ini, light him, salah satunya dipicu harga bawang yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Warga yang enggan belanja bawang merah dan putih, mungkin karena stok yang masih banyak. Estimated, kondisi ini akan terus memburuk hingga sebulan ke depan. “Ya sepertinya terus memburuk, mungkin sampai momen hari besar atau tahun baru," he said.
Selain berjibaku dengan persoalan harga, pedagang besar juga harus memikirkan masalah yang timbul akibat curah hujan tinggi yang membuat biaya perawatan meningkat. “Ini kipas harus terus berputar agar bawangnya tidak busuk," he said. (radar)
