The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Nakhoda Rafelia II Ditemukan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Tim-SAR-mengevakuasi-jenazah-Bambang-S.-Adi-dari-kapal-patroli-KSOP-Tanjung-Wangi-ke-dermaga-ponton-ASDP-Ketapang-siang-kemarin.

Sulit Dikenali, Jasadnya Mengapung Sepuluh Mil dari Pantai Gilimanuk

KALIPURO – Misteri nakhoda KMP Rafelia II, Bambang S. Adi, yang sempat dikabarkan tidak ikut berlayar terjawab kemarin. Bambang ternyata ikut jadi korban tenggelamnya kapal yang mengangkut 82 penumpang tersebut.

Yesterday (7/3) jasad nakhoda asal Semarang itu ditemukan mengapung di Selat Bali sekitar sepuluh mil dari pantai Gilimanuk. Dengan ditemukannya jenazah Bambang berarti total korban kecelakaan kapal yang meninggal enam orang. The rest, 76 penumpang dinyatakan selamat.

Jasad Bambang pertama kali ditemukan nelayan pukul 11.45. Kondisinya sudah tidak dikenali lagi karena sudah membusuk. Next, temuan mayat itu oleh nelayan langsung dilaporkan kepada KMP Domar yang kebetulan sedang melintas.

Oleh KMP Domar, temuan itu langsung disampaikan kepada tim SAR gabungan yang masih berpatroli di Selat Bali. Tim SAR yang mengetahui informasi itu langsung mendatangi titik korban berada. Setelah dijemput menggunakan kapal cepat, korban langsung dibawa menuju dermaga ponton ASDP Ketapang pukul 12.40.

Oleh tim SAR, jasad korban langsung dievakuasi ke mobil ambulans kemudian dibawa ke RSUD Blambangan guna penyelidikan lebih lanjut. First time found, korban mengenakan kaus berwarna hitam dan celana jins berwarna biru.

Korban juga menggunakan jam tangan di tangan kiri. Karena terlalu lama terendam di dalam air, rambut korban sudah menghilang semua. Kepala korban terlihat gundul. ”Titik ditemukan korban sekitar sepuluh mil dari pantai Gilimanuk, Bali, pukul 11.45,” ujar Adi Sucipto, salah satu anggota penyelamat, saat masih berada di atas kapal cepat.

Terlihat juga sebuah dompet milik korban yang masih berada di dalam saku sebelah kiri. Meanwhile, kulit korban sudah banyak yang mengelupas. Hal itu disebabkan korban terlalu lama berada di dalam air. Jika dihitung dari pertama kali KMP Refalia II tenggelam, berarti jasad korban sudah empat hari berada di dalam air.

Karena kondisi wajah korban sulit dikenali, tim penyelamat di lapangan kemarin tidak langsung memastikan bahwa itu Bambang yang selama ini dicari. Pihaknya menunggu pemeriksaan tim dokter RSUD Balmbangan dan tim digital visual interface (DVI) East Java Police. Pihak keluarga Bambang langsung diinstruksikan pihak kepolisian memastikan jenazah tersebut.

”Kami sudah cek identitas korban di dalam dompet. Ternyata benar atas nama Bambang Suryono Adi, nakhoda kapal. But, keterangan legal tetap harus menunggu tim DVI,” tegas Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama.

Meanwhile, atas kepastian bahwa jenazah terakhir kemarin adalah Bambang, rumah duka di Gang Ternate No. 32, Lingkungan Kanalan, Lateng, langsung dipenuhi warga sekitar dan membuat warga sekitar dan keluarga menjadi lega.

Sehari sebelumnya keluarga dan warga sekitar sempat mendapat kabar resmi bahwa temuan korban pada hari Minggu (6/3) adalah Bambang. even though, itu jasad dari I Gusti Made Suwena, 57, seorang penumpang kapal asal Gianyar, Bali.

”Alhamdulillah sudah ketemu. Yesterday (6/3) warga dan keluarga sempat kecele saat ada kabar jasad Bambang ditemukan, ternyata bukan,” cetus salah satu tetangga korban. Samsi, salah satu tetangga korban, mengatakan sebelum Bambang ditemukan, keluarga sudah berencana menggelar tahlil mendoakan kejelasan nasib bapak tiga anak (dua perempuan dan satu laki-laki) the.

”Tadi di musala sudah disiarkan akan ada tahlil, tapi alhamdulillah kalau itu memang benar-benar Pak Bambang. Kasihan keluarganya sudah lama menunggu,” jelas Samsi. Mayat yang ditemukan di perairan dekat Pulau Bali itu tiba di kamar mayat RSUD Blambangan pukul 12.40 afternoon.

Berdasar laporan petugas, mayat itu ditemukan nelayan dalam kondisi mengambang dengan menggunakan kaus warna hitam, arloji di tangan kanan, dan celana jins biru. Satu jam kemudian, anggota Polres Banyuwangi mendatangi Ryan Adi, 20, anak nakhoda kapal KMP Rafelia II untuk memastikan apakah mayat yang ditemukan petugas adalah ayahnya.

Tak lama berselang setelah Ryan memasuki kamar mayat, terdengar suara jeritan dan tangisan dari mahasiswa Untag tersebut. Rupanya Ryan mengenali jasad yang ditemukan dengan kondisi setengah membusuk itu adalah ayahnya.

Ryan pun langsung dibawa petugas ke ruangan lain karena dia tampak syok. Banyuwangi Police Chief, AKBP Bastoni Purnama, yang ada di lokasi mengatakan berdasar keterangan Ryan dapat dipastikan Jenazah yang ditemukan itu Bambang Suryono Adi, nahkoda KMP Rafela II.

Dugaan itu diperkuat adanya SIM, vehicle registration, dan kartu BPJS atas nama Bambang, yang ditemukan di dompet jenazah. even so, Bastoni mengatakan perlu penjelasan langsung dari tim DVI untuk memastikan apakah mayat tersebut benar-benar nakhoda kapal yang tenggelam di Selat Bali itu. Tim DVI kebetulan langsung menuju Banyuwangi setelah mendengar kabar temuan mayat.

“Kalau disesuaikan nama di KTP dan keterangan anak korban, kita meyakini jenazah itu adalah nakhoda kapal,” kata Bastoni. Meanwhile, meski mayat nakhoda yang selama ini dicari sudah ditemukan, Kapolres mengatakan penyelaman akan tetap dilakukan.

Goal, melakukan investigasi dan pemeriksaan penyebab terjadinya kecelakaan laut itu. Besides that, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari pihak ASDP Ketapang, Syahbandar Ketapang, dan Syahbandar Gilimanuk.

“Kita sudah panggil perwakilan Syahbandar Gilimanuk, tapi belum hadir. Kita akan lakukan panggilan kedua," he said. (radar)