The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Health  

Suhu Udara Banyuwangi masih Tinggi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Suhu tinggi yang melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya beberapa pekan terakhir diduga akibat tingginya intensitas sinar matahari. Because, naungan awan di atas Bumi Blambangan cenderung minim akhir-akhir ini.

Meteorological Agency, Climatology, and Geophysics (BMKG) memprediksi, fenomena suhu udara yang tinggi itu akan berakhir bersamaan dengan datangnya musim penghujan. Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Anjar Triyonohadi mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur (East Java) sudah mengalami musim penghujan.

However, khusus wilayah Banyuwangi, Pacitan, dan Madura, masih musim peralihan dari kemarau ke musim hujan. “Suhu tinggi ini diakibatkan sinar matahari. Awan di atas wilayah Banyuwangi hanya sekitar tiga oktaf,he said yesterday (29/10). As known, sejak beberapa pekan terakhir, suhu minimum di wilayah Banyuwangi mencapai 26 degrees Celsius.

even though, rata-rata suhu minimum pada bulan Oktober selama 30 tahun terakhir “hanya” 22 degrees Celsius. “Saat ini wilayah Banyuwangi masih mengalami musim peralihan. Suhu tinggi ini akan berakhir bersamaan dengan datangnya musim hujan November mendatang," he explained.

Meanwhile, peningkatan aktivitas dua gunung berapi di sekitar wilayah Banyuwangi, yakni Gunung Raung dan Gunung Ijen, tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan suhu. “Asal tidak meletus, meningkatnya aktivitas gunung berapi itu tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan suhu udara,” pungkas Anjar. (radar)