Banyuwangi, Jurnalnews – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi bersama dengan Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi (ASPPOBA) menyelenggarakan Forum Diskusi Pengaduan dan Serap Aspirasi Publik di Hotel Kokoon Banyuwangi pada Jumat (16/2/2024).
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim, Head of the Cooperative Department, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Kabupaten Banyuwangi Hj. RR. Nanin Octavian, serta puluhan pelaku UMKM Kabupaten Banyuwangi.
Forum diskusi bertajuk “Optimalisasi Teknologi Digital untuk Meningkatkan UMKM Secara Global”. SesmenKopUKM Arif Rahman Hakim menegaskan pentingnya teknologi bagi UMKM dalam meningkatkan daya saing dan memperluas pasar.
“Teknologi menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kapasitas bisnis UMKM. Mulai dari proses produksi, pengemasan, to marketing, semua membutuhkan sentuhan teknologi agar bisa memenangkan persaingan,” ujar Arif.
Furthermore, Arif menjelaskan bahwa dengan teknologi, UMKM dapat mengakses informasi potensi pasar, memanfaatkan e-katalog LKPP untuk memasarkan produk, dan meningkatkan efisiensi bisnis.
"At the moment, alokasi belanja Kementerian/Lembaga sebesar 40% dengan nilai Rp810,91 triliun khusus untuk produk lokal/UMKM. Ini peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas, asalkan mereka mau memanfaatkan teknologi,” he added.
Acara ini juga menghadirkan narasumber dari Rumah Kemasan Mojokerto, Bank BRI, dan ASPPOBA Banyuwangi yang memberikan pelatihan tentang membangun kemasan yang menarik, mengakses dana KUR, dan strategi optimalisasi teknologi digital untuk meningkatkan usaha dan penjualan. Diawali dengan penyampaian sosialisasi layanan kemasan oleh Baihaki dari KemenkopUKM.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Kabupaten Banyuwangi Hj. RR. Nanin Oktaviantie dihadapan puluhan pelaku UMKM lokal, Nanin menyampaikan disaat membuka rangkaian kegiatan acara, bahwa Banyuwangi merupakan kabupaten yang memiliki semangat dengan berjuluk The Sunrise of Java. Semangat ini memberikan makna atas penduduk lokalnya dalam mengawali aktivitas produktivitas usahanya.
“Kami terus melaksanakan kolaborasi secara konsisten melalui Kementerian pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM RI. Potensi daerah kami tinggal begitu luar biasa, sehingga kita terus lakukan maksimalisasi berbagai inovasi dengan pilar sinergitas beserta seluruh stakeholder,” ungkap Nanin yang saat itu secara langsung didampingi oleh Kabid Usaha Mikro Sri Lestari beserta stafnya.
Next, Ketua ASPPOBA Fransisko Adikara Pandit Mahasna atau yang biasa di panggil Egy, berharap dengan diadakannya acara ini pelaku UMKM khususnya di Banyuwangi, mulai memahami tentang pentingnya tekhnologi, untuk memperluas jaringan pemasaran dan mampu meningkatkan kapasitas penjualannya, serta mampu berkompetisi dengan semakin banyaknya kompetitor di luar sana.
"My expectations, temen-temen UMKM harus segera dan memaksakan diri untuk belajar dan mulai berani mencoba menggunakan teknologi untuk mengembangkan aktivitas usahanya, karena ini sudah tuntutan jaman yang mau tidak mau harus di jalani, kalau tidak akhirnya kita yang tertinggal oleh jaman,"hope".
Salah satu peserta, Susi, mengaku senang mengikuti acara ini.
“Saya jadi tahu banyak tentang teknologi digital untuk usaha saya. Saya ingin terus belajar dan tidak berhenti sampai disini," he said.
Hal yang senada diungkapkan, Eko Haryono, berharap pelatihan tentang teknologi digital dapat diperpanjang. “Saya merasa pelatihan ini sangat bermanfaat buat saya yang gaptek (gagap teknologi), tapi waktunya terasa singkat. Saya ingin belajar lebih banyak lagi,"hope".
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen KemenKopUKM dalam mendorong UMKM Banyuwangi untuk memanfaatkan teknologi digital dan meningkatkan daya saing di era digital. (Fendi/Aguk/JN)
