RadarBanyuwangi.id – Fernando Alonso menyebut hasil balapan di F1 Grand Prix Emilia-Romagna 2025 sebagai bentuk dari “murni ketidakberuntungan”, setelah ia hanya mampu finis di posisi ke-11 meski sempat start dari P5.
Padahal, paket pembaruan Aston Martin menunjukkan potensi besar dengan performa kompetitif di sepanjang akhir pekan.
Start Solid, Aston Martin Tampil Mengejutkan di Q3
Balapan di Autodromo Internazionale Enzo e Dino Ferrari memberikan harapan baru bagi Aston Martin.
Kombinasi peningkatan aerodinamika dan strategi cerdas menyimpan satu set ban medium ekstra untuk kualifikasi, membuat dua pembalap Aston Martin berhasil masuk ke sesi Q3 untuk pertama kalinya musim ini.
Alonso memulai balapan dari posisi kelima dan mampu mengikuti kecepatan McLaren dan Mercedes (George Russell) di awal balapan, sebuah indikasi kuat bahwa mobil mereka telah berkembang.
“Mobil sangat kompetitif hari ini, saya bisa bertarung di barisan depan. Ini sesuatu yang tidak kami alami di balapan sebelumnya,” ujar Alonso.
Strategi Terganjal Virtual Safety Car
Namun, keberuntungan tidak berpihak pada Alonso. Setelah melakukan pit stop lebih awal, sebagian besar pembalap lain memperoleh keuntungan besar dari Virtual Safety Car yang muncul beberapa lap kemudian, memungkinkan mereka melakukan pit stop dengan kehilangan waktu minimal.
Alonso pun kehilangan banyak posisi dan tidak bisa pulih sepenuhnya dari kerugian strategi tersebut.
“Kami bisa saja finis P6 atau P7, tapi VSC membuat kami disalip banyak mobil. Balapan kami berakhir di situ,” katanya.
Performa Menjanjikan, Tapi Hasil Nihil
Meskipun frustrasi, Alonso tetap menunjukkan daya juang tinggi.
Dengan ban medium yang sudah aus, ia masih mampu menyalip beberapa mobil di lap-lap terakhir dan finis di posisi ke-11, hanya satu posisi di luar zona poin.
Page 2

Selasa, 20 Mei 2025 | 21:15 WIB
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Fernando Alonso menyebut hasil balapan di F1 Grand Prix Emilia-Romagna 2025 sebagai bentuk dari “murni ketidakberuntungan”, setelah ia hanya mampu finis di posisi ke-11 meski sempat start dari P5.
Padahal, paket pembaruan Aston Martin menunjukkan potensi besar dengan performa kompetitif di sepanjang akhir pekan.
Start Solid, Aston Martin Tampil Mengejutkan di Q3
Balapan di Autodromo Internazionale Enzo e Dino Ferrari memberikan harapan baru bagi Aston Martin.
Kombinasi peningkatan aerodinamika dan strategi cerdas menyimpan satu set ban medium ekstra untuk kualifikasi, membuat dua pembalap Aston Martin berhasil masuk ke sesi Q3 untuk pertama kalinya musim ini.
Alonso memulai balapan dari posisi kelima dan mampu mengikuti kecepatan McLaren dan Mercedes (George Russell) di awal balapan, sebuah indikasi kuat bahwa mobil mereka telah berkembang.
“Mobil sangat kompetitif hari ini, saya bisa bertarung di barisan depan. Ini sesuatu yang tidak kami alami di balapan sebelumnya,” ujar Alonso.
Strategi Terganjal Virtual Safety Car
Namun, keberuntungan tidak berpihak pada Alonso. Setelah melakukan pit stop lebih awal, sebagian besar pembalap lain memperoleh keuntungan besar dari Virtual Safety Car yang muncul beberapa lap kemudian, memungkinkan mereka melakukan pit stop dengan kehilangan waktu minimal.
Alonso pun kehilangan banyak posisi dan tidak bisa pulih sepenuhnya dari kerugian strategi tersebut.
“Kami bisa saja finis P6 atau P7, tapi VSC membuat kami disalip banyak mobil. Balapan kami berakhir di situ,” katanya.
Performa Menjanjikan, Tapi Hasil Nihil
Meskipun frustrasi, Alonso tetap menunjukkan daya juang tinggi.
Dengan ban medium yang sudah aus, ia masih mampu menyalip beberapa mobil di lap-lap terakhir dan finis di posisi ke-11, hanya satu posisi di luar zona poin.