radarbanyuwangi.jawapos.com – Rencana penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember mulai 24 Juli hingga 24 September 2025 memicu polemik di berbagai kalangan.
Proyek preservasi jalan dan jembatan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali dinilai penting, namun kebijakan penutupan total menuai keberatan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak proyek tersebut, namun berharap skema penutupan dapat ditinjau ulang karena dampaknya sangat luas.
“Kami bukan menolak. Tapi kami berharap bisa ditinjau ulang. Dampaknya sangat besar, mulai dari sektor ekonomi hingga pendidikan,” ujar Ipuk usai rapat paripurna DPRD Banyuwangi (30/6).
Baca Juga: Blak-blakan Farel Prayoga: Duit 10 Miliar Ludes Sisa 56 Ribu! Ternyata Dipakai Beli Kuda dan Disekongkoli Keluarga Sendiri
Ipuk mencontohkan bahwa sejumlah pelajar dari Kecamatan Silo, Jember yang menempuh pendidikan di Kalibaru akan terdampak langsung.
Jika jalur ditutup sepenuhnya, akses pelajar menuju sekolah menjadi terhambat.
Di sisi lain, Dinas Perhubungan Banyuwangi menyatakan kekhawatiran terhadap distribusi logistik, terutama pengiriman bahan bakar minyak (BBM).
Truk tangki BBM tidak bisa melintas jalur alternatif di Bondowoso karena kapasitas jembatan hanya 15 ton, sementara truk BBM umumnya berbobot lebih.
“Jika harus memutar lewat Probolinggo, biaya distribusi naik, dan ini bisa memicu inflasi di wilayah Banyuwangi hingga Bali,” jelas Kadishub Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja.
Baca Juga: Warga Resah, BBM Terancam Telat, Jalur Gumitir Bakal Ditutup Total Selama 2 Bulan
Sebagai solusi, Ipuk mengusulkan sistem buka-tutup jalan, khususnya untuk kendaraan kecil dan roda dua, sementara kendaraan berat dialihkan ke jalur alternatif seperti Situbondo atau Probolinggo.
“Dengan sistem ini, denyut ekonomi dan mobilitas warga tetap berjalan, tanpa mengabaikan keselamatan selama proyek berlangsung,” imbuhnya.
Baca Juga: Pantura, Ijen, atau Probolinggo? Ini Jalur Terbaik Gantikan Gumitir
Page 2

Jumat, 18 Juli 2025 | 11:47 WIB
Page 3
Penutupan total Jalur Gumitir akan disertai pengalihan arus lalu lintas. Berikut beberapa jalur alternatif yang disiapkan:
Jalur Pantura via Situbondo
Rute: Jember – Situbondo – Banyuwangi
Cocok untuk kendaraan besar, namun lebih jauh ±100 km
Via Bondowoso – Ijen – Banyuwangi
Rute: Jember – Bondowoso – Sempol – Licin – Banyuwangi
Indah namun berbahaya bagi kendaraan besar
Via Probolinggo – Lumajang – Jember – Situbondo
Rute lebih panjang, cocok untuk kendaraan berat dari arah Surabaya
Dishub Jember juga mengantisipasi penutupan ini dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas dan koordinasi lintas daerah, termasuk usulan kepada PT KAI Daop 9 Jember untuk menambah titik pemberhentian kereta di stasiun kecil sekitar Kalibaru dan Silo.
Baca Juga: Gak Bisa Lewat Gumitir Mulai 24 Juli, Cek Jalur Aman Menuju Banyuwangi-Jember
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, turut merespons isu ini. Menurutnya, Jalur Gumitir sangat vital dan tidak bisa ditutup total tanpa alternatif yang layak.
Ia menyatakan telah mengusulkan kepada BBPJN agar mempertimbangkan manajemen lalu lintas dengan konsekuensi waktu pengerjaan yang lebih lama.
“Kalau bisa dilakukan buka-tutup atau skema manajemen lalu lintas lain, itu jauh lebih baik agar masyarakat tidak terlalu terdampak,” ujarnya, Rabu (2/7).
Emil juga menyampaikan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar ada solusi lebih bijak dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Meski proyek perbaikan Jalur Gumitir ditujukan untuk meningkatkan keselamatan jangka panjang, penutupan total tanpa mitigasi risiko sosial-ekonomi dapat menimbulkan masalah besar.
Pemerintah daerah telah mengusulkan sistem buka-tutup sebagai solusi tengah yang dianggap lebih manusiawi.
Kini, masyarakat dan pelaku logistik hanya bisa berharap bahwa pemerintah pusat mampu mengambil keputusan yang memperhatikan aspek keselamatan sekaligus keberlanjutan ekonomi dan sosial. (*)