radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabar mengejutkan datang dari Tiongkok. Hasil investigasi Indonesia Business Post menyebutkan, produksi nampan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) asal Chaosan, Guangdong, diduga menggunakan minyak babi dalam proses pembuatannya.
Minyak babi tersebut dicampur dengan minyak biasa saat proses pengepresan material. Tujuannya, untuk mengurangi risiko baret pada permukaan nampan. Namun, dalam ajaran Islam, proses pencucian untuk menghilangkan kandungan zat babi tidak bisa dilakukan sembarangan.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar langsung menanggapi kabar tersebut. Menurutnya, temuan itu harus diserahkan kepada pengelola program MBG yang berada di bawah kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN).
Baca Juga: Heboh! Nampan Makan Bergizi Gratis Diduga Mengandung Minyak Babi, PCO Angkat Bicara
“(Terkait) temuan itu, masukan-masukan itu silahkan serahkan ke pengelolanya ya,” kata Nasaruddin usai meninjau distribusi MBG di MTSN 6 Jakarta, Selasa (26/8).
Nasaruddin menegaskan, madrasah sebagai penerima manfaat hanya menerima paket MBG yang sudah siap konsumsi. Semua proses memasak hingga pengemasan dilakukan di dapur mitra MBG.
“Insya Allah kalau memang ada temuan itu (kandungan minyak babi dalam nampan MBG) kita akan perbaiki. Tapi sejauh ini semua makanan MBG yang dibagikan di Indonesia terjamin kehalalannya,” jelasnya.
Baca Juga: Penerima Program MBG di Jember Berkurang 900, Ini Penyebabnya
Ia menambahkan, aspek kehalalan dan kesehatan selalu menjadi perhatian pemerintah. Bahkan, ia berpesan agar titik distribusi MBG dicek kebersihannya supaya tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi siswa.
“Kalau makan tidak pakai sendok, cuci tangan yang bersih dahulu. Jangan habis main di luar langsung makan. Itu bisa menyebabkan sakit,” imbaunya di depan para siswa.
Lebih jauh, Nasaruddin juga mengingatkan murid-murid untuk selalu berdoa agar program MBG bisa berkelanjutan. Ia mencontohkan kondisi anak-anak di Palestina yang terpaksa putus sekolah akibat perang.
“Alhamdulillah di Indonesia kita masih bisa makan dan belajar dengan baik. Semoga ekonomi terus berputar positif dan negara tetap damai,” pungkasnya. (*)