Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Geger! Polresta Banyuwangi Gagalkan Truk Pengangkut 2.000 Botol Arak Ilegal Tujuan Malang

geger!-polresta-banyuwangi-gagalkan-truk-pengangkut-2.000-botol-arak-ilegal-tujuan-malang
Geger! Polresta Banyuwangi Gagalkan Truk Pengangkut 2.000 Botol Arak Ilegal Tujuan Malang

RADARBANYUWANGI.ID – Polresta Banyuwangi kembali mengamankan sebuah truk yang mengangkut ribuan botol minuman keras jenis arak.

Penindakan tegas yang dilakukan Regu Perintis Presisi Satsamapta itu dilakukan saat patroli di Jalan Gajah Mada, dini hari Jumat (19/9).

Setidaknya ada 2.000 botol arak yang diangkut dengan truk Isuzu Elf berwarna putih dengan nomor polisi N 9498 EW. Truk tersebut, dikemudikan oleh seorang laki-laki berinisial FF, 23, warga Desa Pamotan, Dampit, Kabupaten Malang.

Dari hasil pemeriksaan petugas, minuman beralkohol tersebut akan dibawa menuju Malang.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra menjelaskan, penindakan tersebut berawal dari patroli Perintis Presisi yang digelar pada jam rawan kejahatan. Petugas mencurigai kendaraan yang melintas, kemudian melakukan pemeriksaan.

“Dari hasil pemeriksaan, ditemukan ribuan botol arak Bali tanpa dokumen resmi. Sopir bersama barang bukti langsung kita amankan,” katanya.

Saat ini, truk beserta muatan dan pengemudinya diamankan di Mapolresta Banyuwangi untuk kepentingan penyelidikan.

Pihaknya juga akan melakukan pengembangan kasus lebih dalam untuk mengetahui bos yang menjadi penadah ribuan botol arak tersebut.

Sopir truk akan dikenakan pelanggaran Pasal 15 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengawasan, Pengendalian, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol.

“Kasus ini sedang kita kembangkan sampai ke pemasoknya,” tegasnya.

Rama menambahkan, Polresta Banyuwangi terus berkomitmen dalam memberantas peredaran miras ilegal. Arak menjadi salah satu penyebab timbulnya gangguan kamtibmas yang paling siginifikan.

“Kita berkomitmen akan terus memerangi yang namanya peredaran miras,” pungkasnya. (rio/aif)