Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gelondongan Kayu Jati Tak Bertuan Diamankan Perhutani Banyuwangi Selatan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGIPehutani KPH Banyuwangi Selatan mengamankan 18 gelondong kayu jati yang diduga merupakan buah dari pembalakan liar.

Dugaan adanya hasil illegal logging tersebut ditemukan di wilayah Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Wakil Administratur (Waka ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Muhklisin Sabarna, mengatakan, kayu jati gelondongan yang ditemukan di pekarangan lahan kosong itu, diduga hasil pembalakan liar di wilayah Perhutani Banyuwangi Selatan.

“Ketika ditemukan, tidak ada satupun orang yang mengakui memiliki 18 gelondong kayu jati tersebut,” kata Muhklisin, Jumat (10/2/2023).

Muklisin menambahkan, penemuan kayu jati tersebut didasari lantaran ada laporan dari masyarakat yang mengetahui terdapat tumpukan kayu jati dekat permukiman warga sekitar Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. Tak ingin membuang waktu, kemudian tim diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan  keberadaan gelondong kayu jati.

Dari hasil pemeriksaan tim, lanjut Muhklisin, gelondong kayu jati tergeletak rapi di atas lahan kosong. Namun, dari pemeriksaan sementara, tidak ada yang mengakui sebagai pemilik kayu yang diduga hasil dari pembalakan liar tersebut.

KPH-Banyuwangi-Selatan-c.jpgPetugas gabungan dari Perhutani KPH Banyuwangi Selatan mengamankan gelondongan kayu jati yang diduga hasil pembalakan liar kawasan hutan. (Foto: Ahmad Sahroni/ TIMES Indonesia) 

“Gelondongan kayu tersebut, tidak dilengkapi surat-surat sah, hingga bisa diartikan merupakan kayu jati yang ilegal,” tuturnya.

Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, kemudian mengamankan barang bukti 18 gelondong kayu jati di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gaul milik Perhutani Banyuwangi Selatan di Desa Grajagan.

“Kami terus kembangkan penemuan ini, hingga diketahui siapa pemilik dan dalang dari peristiwa ini” tuturnya.

Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, jelas Muhklisin, telah melakukan antisipasi dan menerapkan kemanan berlapis. Namun meskipun begitu, masih ada temuan kayu jati yang diduga hasil kegiatan pembalakan liar. Banyak modus yang digunakan, salah satunya dengan modus mengolah dan menyimpan ditempat yang jauh diluar kawasan hutan.

“Setiap ada penemuan, tim selalu mencari, menelusuri apa yang menjadi modus dan bagaimana pergerakan untuk pencegahan kedepannya,” jelas Waka ADM KPH Banyuwangi Selatan, Muhklisin Sabarna. (*)

Pewarta : Ahmad Sahroni (MG-431)
Editor : Wahyu Nurdiyanto

source