Detik.com
Surabaya –
Seperti diketahui, kawasan selatan Jawa berpotensi terjadi gempa besar atau gempa megathrust yang merata di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga wilayah Jawa Timur. Kekuatan guncangan itu sendiri diperkirakan mencapai magnitudo (M) 8,7.
BMKG Stasiun Geofisika Pasuruan menyebutkan bahwa gempa megathrust itu berasal dari potensi energi yang tersimpan di daerah Selatan Jawa. Hal ini adalah hasil kajian yang dilakukan Pusat Studi Gempa Nasional terkait potensi sumber-sumber gempa di Indonesia yang telah dipetakan.
“Sudah dipetakan dan dihitung bahwa potensi energi yang tersimpan di Selatan Jawa maksimal bisa menimbulkan gempa hingga M 8,7. Tetapi itu hasil kajian dan penelitian. Belum bisa diprediksi kapan terjadi dan seperti apa bentuk pelepasan energinya,” ujar Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Pasuruan, Suwarto kepada detikJatim, Selasa (3/10/2023).
Suwarto menyampaikan bahwa tidak hanya daerah pesisir yang bisa terdampak gempa itu, tetapi juga daerah-daerah dengan sesar gempa di darat juga mungkin akan terdampak. Suwarto menyebutkan bila potensi energi itu benar-benar terlepas, dampaknya akan signifikan.
“Dampaknya bisa timbul tsunami di daerah pesisir Selatan Jawa meliputi wilayah Pacitan, Tulungagung, Blitar, dan Banyuwangi. Tidak hanya itu, beberapa daerah dengan sesar darat seperti Surabaya, Waru, Pasuruan, hingga Probolinggo juga bisa terdampak gempa dengan skala 5 hingga 6 MMI,” ujarnya.
Gempa dengan skala 6 MMI getarannya akan dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Karena itulah BMKG mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dengan risiko bencana, termasuk gempa bumi. BMKG juga mengimbau agar masyarakat memahami mitigasi saat terjadi gempa bumi untuk meminimalisir korban jiwa saat bencana terjadi.
Simak Video “Gempa Magnitudo 3,3 Guncang Pangandaran Jabar“
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)