sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Dam Singir peninggalan era kolonial yang selesai dibangun sekitar tahun 1925 atau genap satu abad, kembali di keringkan, Minggu (19/10). Kegiatan tahunan pada bendungan yang berlokasi di Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, itu untuk perawatan.
Pengeringan Dam Singir juga untuk menyambut kedatangan musim hujan. ”Setelah kering, akan kita lakukan pemeliharaan bendungan seperti pengecatan atau penambalan-penambalan,” kata petugas operasional dan pemeliharaan (OP) Dam Induk Blambangan, Dedik Junianto, 48.
Selain pengosongan air dam, terang dia, ini juga menjadi salah satu upaya untuk memutus bibit penyakit pertanian yang berada di dalam air menjelang musim tanam pertama ini. “Ini juga untuk membersihkan sedimen-sedimen yang mengendap di dasar sungai seperti lumpur, kemungkinan akan selesai dalam satu hari pengerjaan,” terangnya.
Untuk diketahui, Dam Singir atau Dam Blambangan yang terletak di antara Kecamatan Srono dan Kecamatan Muncar, itu digunakan mengairi sawah dari delapan desa di dua kecamatan dengan baku sawah sekitar 1.457 hektare. “Pengeringan ini dilakukan sekitar lima hari karena masih banyak petani di bawah yang butuh air,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng, kemarin (19/10).
Menurut Dedik, Dam Singir dibangun pada Zaman kolonial Belanda sekitar tahun 1923. Dam yang menjadi pertemuan tujuh aliran sungai ini, kali pertama beroperasi pada 1925. “Pembangunannya selama dua tahun, sehingga sampai saat ini, usia Dam Singir genap satu abad,” ujarnya.(cw3/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
