Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gubernur Dedi Mulyadi Geram! Tiba-Tiba Stop Bansos untuk Ribuan Warga Jabar

gubernur-dedi-mulyadi-geram!-tiba-tiba-stop-bansos-untuk-ribuan-warga-jabar
Gubernur Dedi Mulyadi Geram! Tiba-Tiba Stop Bansos untuk Ribuan Warga Jabar

radarbanyuwangi.jawapos.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram. Penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk 49.431 penerima di Jabar resmi dihentikan.

Pasalnya, Rp 199 miliar dana bantuan yang seharusnya meringankan beban warga miskin justru dipakai bermain judi online!

“Kalau dipakai untuk judi, artinya mereka bukan orang tidak mampu. Bahkan masih produktif. Tidak pantas menerima bansos,” tegas Dedi di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kamis (7/8).

Baca Juga: Bansos Bocor! Pegawai BUMN, Dokter, hingga Bos Besar Ikut Nikmati

Dedi menegaskan bansos harus fokus ke anak yatim, lansia tidak produktif, atau pasien penyakit berat seperti stroke, gagal ginjal, dan jantung.

“Bansos itu mengatasi kemiskinan, bukan memperkaya bandar,” tandasnya.

Ganti Penerima Baru

Kepala Dinas Sosial Jabar, Noneng Komara Nengsih, memastikan penerima yang terindikasi judol akan dicoret dan diganti.

Baca Juga: Tanggapi PPATK, Gus Ipul Janji Segera Verifikasi Temuan 28 Ribu Pegawai BUMN dan Dokter Penerima Bansos

Data Kemensos menyebut 135.938 KPM di Jabar masuk radar, terbesar di Indonesia.

Triwulan II 2025, tercatat 3,98 juta KK menerima sembako, 1,65 juta KK mendapat PKH, dan 15,1 juta orang memperoleh PBI-JK.

Baca Juga: Heboh! PPATK Temukan 27 Ribu Pegawai BUMN dan Ribuan Dokter Terima Bansos

Tapi Jabar juga jadi juara kasus penyalahgunaan bansos untuk judol di semester I-2025.

Tak hanya Jabar, kasus serupa terjadi di Jateng (Rp 83 miliar), Jatim (Rp 53 miliar), DKI (Rp 36 miliar), Banten (Rp 25 miliar), dan Lampung (Rp 18 miliar).


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram. Penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk 49.431 penerima di Jabar resmi dihentikan.

Pasalnya, Rp 199 miliar dana bantuan yang seharusnya meringankan beban warga miskin justru dipakai bermain judi online!

“Kalau dipakai untuk judi, artinya mereka bukan orang tidak mampu. Bahkan masih produktif. Tidak pantas menerima bansos,” tegas Dedi di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kamis (7/8).

Baca Juga: Bansos Bocor! Pegawai BUMN, Dokter, hingga Bos Besar Ikut Nikmati

Dedi menegaskan bansos harus fokus ke anak yatim, lansia tidak produktif, atau pasien penyakit berat seperti stroke, gagal ginjal, dan jantung.

“Bansos itu mengatasi kemiskinan, bukan memperkaya bandar,” tandasnya.

Ganti Penerima Baru

Kepala Dinas Sosial Jabar, Noneng Komara Nengsih, memastikan penerima yang terindikasi judol akan dicoret dan diganti.

Baca Juga: Tanggapi PPATK, Gus Ipul Janji Segera Verifikasi Temuan 28 Ribu Pegawai BUMN dan Dokter Penerima Bansos

Data Kemensos menyebut 135.938 KPM di Jabar masuk radar, terbesar di Indonesia.

Triwulan II 2025, tercatat 3,98 juta KK menerima sembako, 1,65 juta KK mendapat PKH, dan 15,1 juta orang memperoleh PBI-JK.

Baca Juga: Heboh! PPATK Temukan 27 Ribu Pegawai BUMN dan Ribuan Dokter Terima Bansos

Tapi Jabar juga jadi juara kasus penyalahgunaan bansos untuk judol di semester I-2025.

Tak hanya Jabar, kasus serupa terjadi di Jateng (Rp 83 miliar), Jatim (Rp 53 miliar), DKI (Rp 36 miliar), Banten (Rp 25 miliar), dan Lampung (Rp 18 miliar).