Radarbanyuwangi.id – Suasana perayaan Nyepi di Kampung Bali, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, berlangsung sangat khusuk.
Di daerah ini, penduduknya mayoritas beragama Hindu dengan jumlah 285 kepala keluarga (KK).
Selama melaksanakan Nyepi, sejak Senin (11/3) pagi, suasana Desa Patoman terlihat lengang.
Seluruh warga seperti sembunyi di dalam rumah untuk melaksanakan Catur Tapa Brata, yaitu amati geni, amati lelanguan, amati lelungan, dan amati karya. “Catur Tapa Brata selama 24 jam mulai pukul 06.00 pada Senin (11/3) sampai Selasa (12/3) pukul 06.00,” terang pemuka agama Hindu Desa Patoman, Made Hardhana.
Perayaan Nyepi di Desa Patoman yang telah dikukuhkan sebagai Kampung Kebangsaan dan Pancasila ini, menunjukkan toleransi tinggi antar umat beragama.
Sebab, umat Hindu di desa ini juga berdampingan dengan umat agama lain. “Tidak ada aktivitas warga maupun kendaraan yang berlalu-lalang di jalan desa maupun gang yang ada di tengah pemukiman,” terangnya.
Kepala Desa Patoman, Suwito mengatakan, pelaksanaan Nyepi bersamaan dengan ibadah Ramadan. Pada Senin (11/3) malam, umat Islam melaksanakan salat Tarawih dan itu Umat Hindu masih melaksanakan Nyepi.
“Umat Hindu tetap melaksanakan Tapa Brata, setiap pintu masuk atau jalan desa ditutup dengan bambu.
Beberapa pecalang atau petugas keamanan tampak berjaga di jalan dan perempatan desa.
Sebagian dari mereka ada juga yang berkeliling di jalan desa,” ungkapnya.
Suwito bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas menyempatkan keliling ke kampung Bali Patoman untuk memastikan pelaksanaan ibadah Nyepi berlangsung dengan khidmat.
“Saya juga menemui para pecalang yang jaga,” katanya seraya menyebut semua masih berlangsung aman, lancar, dan tidak ada gangguan karena warga sudah memiliki toleransi beragama yang tinggi.(ddy/abi)