Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Pembelian Pemerintah Naik,Petani Semringah, Dispertan Prediksi Luasan Lahan Panen Padi Akan Meningkat

harga-pembelian-pemerintah-naik,petani-semringah,-dispertan-prediksi-luasan-lahan-panen-padi-akan-meningkat
Harga Pembelian Pemerintah Naik,Petani Semringah, Dispertan Prediksi Luasan Lahan Panen Padi Akan Meningkat

RadarBanyuwangi.id – Petani yang menanam padi di wilayah Kecamatan Sempu, Banyuwangi, bisa bernapas lega. Saat ini harga gabah kering Rp 6.500 per kilogram. Harga tersebut sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang telah diresmikan pada 15 Januari 2025.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, harga gabah saat ini sudah rata di angka Rp 6.500 ribu per kilogram. “Sudah rata, semua gudang ambilnya Rp 6.500 ribu. Kalau ada petani yang mengaku dapat harga di bawah itu, berarti dijual di penimbang lalu dijual sendiri ke gudang,” kata Febrianto, 27, salah satu petani muda asal Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Menurut Febrianto, meski belum memasuki masa panen raya, petani di wilayah Banyuwangi selatan sudah ada yang panen, diantaranya di Kecamatan Sempu, Genteng, dan Singojuruh. “Panen raya pertengahan bulan depan (Maret) sampai habis Lebaran. Tapi sekarang sudah ada yang panen dengan harga jual padi segitu,” cetusnya.

Dengan HPP baru tersebut, Febri mengaku senang lantaran sudah lama HPP gabah tidak naik. “Harganya cenderung naik dan ini pasti. Kalau panen lalu, pernah waktu musim hujan kisaran Rp 5.500 per kilogram di tingkat petani,” ungkapnya.

Baca Juga: Angin Barat Tangkapan Nelayan Minim di Pelabuhan Muncar di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Banyuwangi, Ilham Juanda menyambut positif perubahan HPP yang diinisiasi Pemerintahan Presiden Prabowo tersebut. Menurutnya, harga baru itu bisa menstimulus petani untuk kembali menanam padi. “Saya rasa ini bagus, sudah lama petani kita tidak merasakan kenaikan HPP seperti ini,” katanya.

Ilham memprediksi dengan HPP baru tersebut, luas panen padi Banyuwangi yang semula 119.595 hektare pada 2024 ini, diprediksi akan naik dengan kondisi tersebut. “Selain perubahan harga tersebut, ada faktor-faktor lain yang kemungkinan bisa menstimulus petani kembali menanam padi,” katanya.

Salah satunya, masih kata Ilham, penerapan teknologi pertanian yang diharapkan bisa menjaring petani muda, serta penggunaan bibit baru. “Kita juga akan kenalkan bibit baru, seperti BK 1 Agritan, Trisakti, dan MD 70. Ini bibit yang lebih cepat panen,” katanya.

Ditanya soal potensi tengkulak atau gudang nakal yang enggan membeli harga sesuai HPP, Ilham mengaku akan bekerja sama dengan Bulog guna memastikan hal itu tidak terjadi. “Bulog dengan kami yang menindak, jika petani tidak dapat harga minimal Rp 6.500 per kilogram, akan dijual ke Bulog,” tandasnya.(sas/abi)