radarbanyuwangi.jawapos.com – Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember resmi ditutup sejak Kamis (24/7) dini hari.
Proyek perbaikan yang merupakan bagian dari paket pekerjaan preservasi jalan dan jembatan tahun anggaran 2025 itu telah memasuki hari ke-11 pada Minggu (3/8/2025).
Pelaksana proyek nasional, Andre Pandora, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan pengeboran di sejumlah titik dan mulai masuk tahap pengecoran.
“Sudah ada lebih dari empat titik yang dibor, dan kini mulai pengecoran pada titik-titik yang sudah dibor sedalam 33 meter,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Andre, proses tersebut cukup memakan waktu karena harus dilakukan pengurukan jalan menggunakan tanah untuk memastikan posisi bore pile berada dalam kondisi rata.
“Sebelumnya, radius sekitar 100 meter ini diuruk dan dipasang waterpass untuk memastikan dudukan mesin lurus,” jelasnya.
Baca Juga: Mengapa Cerita One Piece Terasa Mirip Realita Indonesia, Teori Cocokologi Nakama?
Setelah dudukan mesin dipastikan lurus, lanjut dia, barulah dibuat lubang dengan diameter 80 sentimeter.
“Meski kami diberi waktu cukup panjang, dua bulan dengan sistem buka tutup, pekerjaan tetap harus dikebut supaya September setidaknya sudah separuh jalan bisa dilewati pengguna,” terangnya.
Karena itu, Andre menyebut pengerjaan proyek ini dilakukan dengan sistem lembur. Besi tulangan sebagai penguat lubang sebelum dicor juga sudah dirakit oleh pekerja sejak sebelum mesin bore pile beroperasi.
“Setelah lubang rampung, tulangan bisa langsung masuk tanpa harus menunggu waktu,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, harapan warga Banyuwangi agar Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali tidak menutup total Jalur Gumitir tampaknya sulit terwujud.
Pasalnya, operasional dua mesin bore pile yang digunakan untuk pengeboran membutuhkan ruang yang cukup luas.
Andre menjelaskan bahwa dua alat berat yang berfungsi untuk membuat lubang sedalam 33 meter dan berdiameter 80 sentimeter itu memerlukan ruang steril sekitar delapan meter.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember resmi ditutup sejak Kamis (24/7) dini hari.
Proyek perbaikan yang merupakan bagian dari paket pekerjaan preservasi jalan dan jembatan tahun anggaran 2025 itu telah memasuki hari ke-11 pada Minggu (3/8/2025).
Pelaksana proyek nasional, Andre Pandora, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan pengeboran di sejumlah titik dan mulai masuk tahap pengecoran.
“Sudah ada lebih dari empat titik yang dibor, dan kini mulai pengecoran pada titik-titik yang sudah dibor sedalam 33 meter,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Andre, proses tersebut cukup memakan waktu karena harus dilakukan pengurukan jalan menggunakan tanah untuk memastikan posisi bore pile berada dalam kondisi rata.
“Sebelumnya, radius sekitar 100 meter ini diuruk dan dipasang waterpass untuk memastikan dudukan mesin lurus,” jelasnya.
Baca Juga: Mengapa Cerita One Piece Terasa Mirip Realita Indonesia, Teori Cocokologi Nakama?
Setelah dudukan mesin dipastikan lurus, lanjut dia, barulah dibuat lubang dengan diameter 80 sentimeter.
“Meski kami diberi waktu cukup panjang, dua bulan dengan sistem buka tutup, pekerjaan tetap harus dikebut supaya September setidaknya sudah separuh jalan bisa dilewati pengguna,” terangnya.
Karena itu, Andre menyebut pengerjaan proyek ini dilakukan dengan sistem lembur. Besi tulangan sebagai penguat lubang sebelum dicor juga sudah dirakit oleh pekerja sejak sebelum mesin bore pile beroperasi.
“Setelah lubang rampung, tulangan bisa langsung masuk tanpa harus menunggu waktu,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, harapan warga Banyuwangi agar Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali tidak menutup total Jalur Gumitir tampaknya sulit terwujud.
Pasalnya, operasional dua mesin bore pile yang digunakan untuk pengeboran membutuhkan ruang yang cukup luas.
Andre menjelaskan bahwa dua alat berat yang berfungsi untuk membuat lubang sedalam 33 meter dan berdiameter 80 sentimeter itu memerlukan ruang steril sekitar delapan meter.