BANYUWANGI, JURNALNEWS – Para siswa baru jenjang SD, SMP, dan SMA di Banyuwangi mulai masuk sekolah untuk ajaran baru 2024/2025, Senin (15/8/2024). Pada hari pertama sekolah yang digunakan siswa baru untuk mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para siswa untuk deklarasi antiperundungan (bullying).
Ini dilakukan Ipuk saat mengunjungi SMAN 1 Tegaldlimo, di sela program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegalimo. Bersama dengan ratusan siswa dan para guru Ipuk memimpin pembacaan ikrar. Isi dari ikrar tersebut antara lain komitmen untuk mendukung dan menghormati satu sama lain.
“Tidak melakukan segala bentuk kekerasan dan perundungan, saling menghormati satu sama lain, dan mentaati semua peraturan yang berlaku,” kata Ipuk, ditirukan para guru dan siswa.
Selain menimba ilmu selama tiga, Ipuk berpesan kepada para siswa agar memanfaatkan waktu di sekolah untuk hal-hal positif. Ia juga meminta agar siswa tak menggunakan teknologi untuk hal yang tak bermanfaat, termasuk untuk melakukan perundungan via media sosial.
“Jangan gunakan smartphone kalian untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Gunakan untuk menambah ilmu dan pertemanan,” terang dia.
Dengan pertemanan yang baik, lanjut Ipuk, para siswa bisa saling memotivasi dan bersinergi, sehingga bisa saling support untuk menemukan bakat dan minat masing-masing.
Ipuk juga mengingatkan kepada para siswa soal tantangan-tantangan yang akan dihadapi setelah lulus sekolah. Persaingan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan dunia kerja akan lebih ketat.
“Nantinya, kompetisi tidak hanya dengan teman-teman sebaya, tapi juga berkompetisi dengan semua usia. Maka para siswa perlu membuktikan siap diterima di dunia luar,” tuturnya.
Untuk itu, para siswa perlu belajar menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi dunia luar sejak dini.
“Ayo mulai dari saat ini, mulai dari hal yang kecil. Ayo terus berproses. Kalian mungkin pernah gagal. Jadikan itu bagian dari proses untuk menghadapi hal-hal di depan nanti,” ujarnya.
Sementara kepada para guru, Ipuk meminta agar mereka senantiasa memberi afirmasi positif kepada seluruh peserta didik. Ia meminta agar guru tak sekadar mengajar, tapi juga menjadi orang tua yang peduli kepada murid-muridnya. (*)