radarbanyuwangi.jawapos.com – Proyek strategis nasional Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) kembali menyita perhatian publik, bukan karena progres pembangunannya, melainkan karena aksi seorang pria yang menyebut dirinya “Macan Putih”.
Sosok ini viral di media sosial setelah mendatangi langsung area proyek tol di Kecamatan Besuki, Situbondo, dan melontarkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.
Sosok “Macan Putih” belakangan diketahui adalah Haji Muhammad, seorang aktivis sosial asal Situbondo.
Ia dikenal vokal dan sering turun langsung mengadvokasi persoalan masyarakat di wilayah tapal kuda.
Namun aksinya kali ini menuai sorotan nasional setelah video dirinya mendatangi lokasi proyek Tol Probowangi viral di TikTok dan media sosial lainnya.
Dalam video yang diunggah akun @87mrjosh dan dibagikan ulang di berbagai platform, Haji Muhammad terlihat mendatangi para pekerja proyek dan mempertanyakan legalitas pengadaan material untuk pembangunan jalan tol.
Ia menyoroti bahwa banyak pekerja tidak mengetahui asal-usul material yang mereka gunakan, termasuk tidak bisa menunjukkan nota pembelian atau dokumen pendukung lainnya.
Menurut Haji Muhammad, sebagai proyek strategis nasional, pembangunan Tol Probowangi harus terbuka dan transparan.
Ia menyebut bahwa proyek sebesar ini tidak boleh luput dari pengawasan publik, terutama jika menyangkut potensi pelanggaran administratif seperti penggunaan material yang tidak jelas asal-usulnya.
“Ini proyek nasional, seharusnya jelas asal materialnya. Bukan sekadar asal tumpuk, asal bangun,” ujarnya lantang dalam video yang kini telah ditonton ribuan kali.
Tak berhenti di situ, Haji Muhammad bahkan secara terbuka menantang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk turun langsung ke lapangan dan memverifikasi fakta di lokasi.
Ia juga meminta agar Mabes Polri mengirim tim investigasi guna memastikan tidak ada unsur pelanggaran dalam proyek tersebut.
Aksi “Macan Putih” ini pun menimbulkan polemik di masyarakat. Sebagian netizen mengapresiasi keberaniannya menyoroti transparansi proyek infrastruktur besar.
Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan kapasitas dan legalitasnya dalam memanggil pejabat negara dan menyimpulkan adanya dugaan pelanggaran hukum tanpa bukti kuat.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Proyek strategis nasional Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) kembali menyita perhatian publik, bukan karena progres pembangunannya, melainkan karena aksi seorang pria yang menyebut dirinya “Macan Putih”.
Sosok ini viral di media sosial setelah mendatangi langsung area proyek tol di Kecamatan Besuki, Situbondo, dan melontarkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.
Sosok “Macan Putih” belakangan diketahui adalah Haji Muhammad, seorang aktivis sosial asal Situbondo.
Ia dikenal vokal dan sering turun langsung mengadvokasi persoalan masyarakat di wilayah tapal kuda.
Namun aksinya kali ini menuai sorotan nasional setelah video dirinya mendatangi lokasi proyek Tol Probowangi viral di TikTok dan media sosial lainnya.
Dalam video yang diunggah akun @87mrjosh dan dibagikan ulang di berbagai platform, Haji Muhammad terlihat mendatangi para pekerja proyek dan mempertanyakan legalitas pengadaan material untuk pembangunan jalan tol.
Ia menyoroti bahwa banyak pekerja tidak mengetahui asal-usul material yang mereka gunakan, termasuk tidak bisa menunjukkan nota pembelian atau dokumen pendukung lainnya.
Menurut Haji Muhammad, sebagai proyek strategis nasional, pembangunan Tol Probowangi harus terbuka dan transparan.
Ia menyebut bahwa proyek sebesar ini tidak boleh luput dari pengawasan publik, terutama jika menyangkut potensi pelanggaran administratif seperti penggunaan material yang tidak jelas asal-usulnya.
“Ini proyek nasional, seharusnya jelas asal materialnya. Bukan sekadar asal tumpuk, asal bangun,” ujarnya lantang dalam video yang kini telah ditonton ribuan kali.
Tak berhenti di situ, Haji Muhammad bahkan secara terbuka menantang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk turun langsung ke lapangan dan memverifikasi fakta di lokasi.
Ia juga meminta agar Mabes Polri mengirim tim investigasi guna memastikan tidak ada unsur pelanggaran dalam proyek tersebut.
Aksi “Macan Putih” ini pun menimbulkan polemik di masyarakat. Sebagian netizen mengapresiasi keberaniannya menyoroti transparansi proyek infrastruktur besar.
Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan kapasitas dan legalitasnya dalam memanggil pejabat negara dan menyimpulkan adanya dugaan pelanggaran hukum tanpa bukti kuat.