radarbanyuwangi.jawapos.com – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap sederet kejanggalan mencengangkan dalam data penerima bantuan sosial (bansos) yang diajukan Kementerian Sosial (Kemensos). Temuan itu membuat publik terhenyak.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana membeberkan, di salah satu bank saja, teridentifikasi 27.932 penerima bansos berstatus pegawai BUMN.
Baca Juga: Guncang TNI! Panglima Agus Subiyanto Rotasi 44 Jenderal, 6 Pangdam Baru Lahir
“Dari profil yang kami temukan, jumlahnya tidak sedikit,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (7/8).
Tak berhenti di situ. PPATK juga menemukan 7.479 penerima bansos berprofesi sebagai dokter.
Selain itu, lebih dari 6.000 penerima ternyata merupakan eksekutif atau manajer perusahaan.
Ivan menegaskan, data tersebut harus segera ditindaklanjuti agar penyaluran bansos tepat sasaran.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 9 Agustus 2025 Turun Tipis , Tapi Diprediksi Tembus Rp1,97 Juta Pekan Depan
“Apakah yang bersangkutan masih layak menerima bansos atau tidak, ini perlu dicek kembali,” tegasnya.
Dari 10 juta rekening penerima bansos yang diserahkan Kemensos, PPATK hanya menemukan 8.398.624 rekening yang benar-benar menerima bantuan.
Sisanya, sekitar 1,7 juta rekening tidak ada bukti menerima bansos.
Yang tak kalah mengejutkan, ada hampir 60 orang penerima yang memiliki saldo rekening di atas Rp 50 juta, tetapi tetap mendapatkan bantuan. “Ini jelas menjadi perhatian,” tambah Ivan.
Pentingnya Validasi Data
Temuan PPATK ini menambah daftar panjang sorotan terhadap validasi data bansos.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap sederet kejanggalan mencengangkan dalam data penerima bantuan sosial (bansos) yang diajukan Kementerian Sosial (Kemensos). Temuan itu membuat publik terhenyak.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana membeberkan, di salah satu bank saja, teridentifikasi 27.932 penerima bansos berstatus pegawai BUMN.
Baca Juga: Guncang TNI! Panglima Agus Subiyanto Rotasi 44 Jenderal, 6 Pangdam Baru Lahir
“Dari profil yang kami temukan, jumlahnya tidak sedikit,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (7/8).
Tak berhenti di situ. PPATK juga menemukan 7.479 penerima bansos berprofesi sebagai dokter.
Selain itu, lebih dari 6.000 penerima ternyata merupakan eksekutif atau manajer perusahaan.
Ivan menegaskan, data tersebut harus segera ditindaklanjuti agar penyaluran bansos tepat sasaran.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 9 Agustus 2025 Turun Tipis , Tapi Diprediksi Tembus Rp1,97 Juta Pekan Depan
“Apakah yang bersangkutan masih layak menerima bansos atau tidak, ini perlu dicek kembali,” tegasnya.
Dari 10 juta rekening penerima bansos yang diserahkan Kemensos, PPATK hanya menemukan 8.398.624 rekening yang benar-benar menerima bantuan.
Sisanya, sekitar 1,7 juta rekening tidak ada bukti menerima bansos.
Yang tak kalah mengejutkan, ada hampir 60 orang penerima yang memiliki saldo rekening di atas Rp 50 juta, tetapi tetap mendapatkan bantuan. “Ini jelas menjadi perhatian,” tambah Ivan.
Pentingnya Validasi Data
Temuan PPATK ini menambah daftar panjang sorotan terhadap validasi data bansos.