Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Horor di Jalur Ketapang–Wongsorejo: Macet Tak Bergerak Sejak Dini Hari, Truk Mengular 35 KM!

horor-di-jalur-ketapang–wongsorejo:-macet-tak-bergerak-sejak-dini-hari,-truk-mengular-35-km!
Horor di Jalur Ketapang–Wongsorejo: Macet Tak Bergerak Sejak Dini Hari, Truk Mengular 35 KM!

radarbanyuwangi.jawapos.com – Kemacetan parah kembali terjadi di sepanjang ruas jalan Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, sejak Kamis dini hari (31/7).

Antrean kendaraan, terutama truk-truk besar, yang hendak menyeberang ke Gilimanuk, mengular hingga 35 kilometer dari depan pelabuhan hingga Wongsorejo.

Ratusan sopir truk pengangkut logistik terjebak di jalan selama lebih dari 12 jam. Mereka akhirnya bermalam di jalan.

Pantauan Radar Banyuwangi Kamis (31/7), antrean kendaraan tampak padat dan nyaris tidak bergerak, didominasi oleh truk tronton bermuatan.

Suasana jalanan di sepanjang ruas Ketapang hingga Wongsorejo terlihat penuh sesak dan semrawut.

Aiptu Eka, anggota Propam Polresta Banyuwangi yang bertugas mengatur lalu lintas di depan Pelabuhan Ketapang mengatakan, kemacetan yang terjadi Kamis (31/7) imbas dari penutupan penyeberangan di pelabuhan pada Rabu (30/7).

“Kemacetan ini dampak dari penutupan sementara penyeberangan Pelabuhan Ketapang pada Selasa (30/7) karena cuaca buruk. Imbasnya, antrean belum terurai hingga sekarang,” ujar Aiptu Eka.

Menurut data dari ASDP Pelabuhan Ketapang, kantong parkir di dermaga Bulusan telah menampung hingga 600 unit kendaraan sejak Kamis (31/7).

Mayoritas kendaraan merupakan truk bermuatan logistik yang masih menunggu giliran untuk menyeberang ke Gilimanuk.

Salah satu sopir truk, Agus, warga Surabaya, mengaku sudah terjebak macet sejak pukul 01.00 dini hari (31/7) di SPBU Wongsorejo. Dia baru mencapai depan Stasiun Ketapang pada pukul 16.00.

“Sudah satu hari penuh saya terjebak macet. Dari Wongsorejo sampai depan stasiun tidak jalan-jalan. Belum juga masuk pelabuhan, ini masih antre,” keluhnya.

Sopir lainya, Wiwit, mengaku terjebak sejak pukul 00.30 dini hari (31/7) dan baru sampai depan pelabuhan pada pukul 16.00.  

“Sudah dari malam antre, sekarang masih belum bisa masuk kapal. Kapan sampai Lomboknya saya ini,” ujar sopir truk  muatan mie instan tujuan Lombok tersebut.

Kemacetan ini juga berdampak pada arus lalu lintas dari arah pelabuhan. Agus, sopir truk asal Surabaya yang baru turun dari kapal, mengaku terjebak macet setibanya di Ketapang.


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Kemacetan parah kembali terjadi di sepanjang ruas jalan Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, sejak Kamis dini hari (31/7).

Antrean kendaraan, terutama truk-truk besar, yang hendak menyeberang ke Gilimanuk, mengular hingga 35 kilometer dari depan pelabuhan hingga Wongsorejo.

Ratusan sopir truk pengangkut logistik terjebak di jalan selama lebih dari 12 jam. Mereka akhirnya bermalam di jalan.

Pantauan Radar Banyuwangi Kamis (31/7), antrean kendaraan tampak padat dan nyaris tidak bergerak, didominasi oleh truk tronton bermuatan.

Suasana jalanan di sepanjang ruas Ketapang hingga Wongsorejo terlihat penuh sesak dan semrawut.

Aiptu Eka, anggota Propam Polresta Banyuwangi yang bertugas mengatur lalu lintas di depan Pelabuhan Ketapang mengatakan, kemacetan yang terjadi Kamis (31/7) imbas dari penutupan penyeberangan di pelabuhan pada Rabu (30/7).

“Kemacetan ini dampak dari penutupan sementara penyeberangan Pelabuhan Ketapang pada Selasa (30/7) karena cuaca buruk. Imbasnya, antrean belum terurai hingga sekarang,” ujar Aiptu Eka.

Menurut data dari ASDP Pelabuhan Ketapang, kantong parkir di dermaga Bulusan telah menampung hingga 600 unit kendaraan sejak Kamis (31/7).

Mayoritas kendaraan merupakan truk bermuatan logistik yang masih menunggu giliran untuk menyeberang ke Gilimanuk.

Salah satu sopir truk, Agus, warga Surabaya, mengaku sudah terjebak macet sejak pukul 01.00 dini hari (31/7) di SPBU Wongsorejo. Dia baru mencapai depan Stasiun Ketapang pada pukul 16.00.

“Sudah satu hari penuh saya terjebak macet. Dari Wongsorejo sampai depan stasiun tidak jalan-jalan. Belum juga masuk pelabuhan, ini masih antre,” keluhnya.

Sopir lainya, Wiwit, mengaku terjebak sejak pukul 00.30 dini hari (31/7) dan baru sampai depan pelabuhan pada pukul 16.00.  

“Sudah dari malam antre, sekarang masih belum bisa masuk kapal. Kapan sampai Lomboknya saya ini,” ujar sopir truk  muatan mie instan tujuan Lombok tersebut.

Kemacetan ini juga berdampak pada arus lalu lintas dari arah pelabuhan. Agus, sopir truk asal Surabaya yang baru turun dari kapal, mengaku terjebak macet setibanya di Ketapang.