NASKAH ID – Masih ingat kasus penemuan mayat di pekarangan rumah warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (4/3/2023) lalu? Dua pekan berselang, identitas mayat berjenis kelamin perempuan yang sempat misterius itu akhirnya terkuak.
Korban bernama Nursasi (80), tercatat sebagai warga Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
Kepastian identitas korban diperoleh dari keterangan anaknya yang mengetahui nasib sang ibu setelah dua pekan mencari.
“Kemarin Sabtu (18/03) kita mengetahui bahwa ibu sudah meninggal dan dimakamkan di TPU Tegalsari sana,” ujar Daduk Warsilo (53).
Baca Juga: Mengupas Manfaat Buah Dewandaru Dibalik Mitos Keramat Pohonnya dari Tongkat Diponegoro
Daduk mengatakan, pihaknya baru melaporkan kehilangan sang ibu pada Kamis (16/03) lalu. Sebelumnya, sudah dilakukan upaya pencarian hingga pelosok kampung atau sudut kota Banyuwangi. Namun, tak kunjung membuahkan hasil.
“Sehari sebelum ibu gak ada dirumah, saya bersama saudara berusaha mencari hingga keliling kampung. Namun tak kunjung membuahkan hasil. Kebetulan, ibu itu tinggal bersama adik,” katanya.
Dalam kesempatannyanya, Daduk mengungkap jika ibunya itu menderita penyakit pikun atau demensia. Dan kerap keluar rumah setiap pagi datang.
Karena seringnya keluar rumah dan menderita pikun, Daduk menyebut jika ibunya itu kerap meninggalkan rumah. Tak jarang ibunya itu sampai dua hingga tiga hari tak pulang ke rumah.
“Sudah jadi kebiasaan ibu jalan-jalan keluar rumah. Pernah tiga hari gak pulang. Kalau dikasih tahu marah pastinya. Dan kita gak berani negur,” ungkapnya.
Kepastian nasib sang ibu, lanjut Daduk, diperoleh saat melakukan pencocokan gambar di kantor kepolisian. Dan identik dengan ciri-ciri korban serta pakaian yang dikenakan saat ditemukan tewas di pekarangan rumah warga.
“Iya itu memang ibu. Dan posisi sudah dimakamkan di TPU Tegalsari,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasca Blokade Jalan Warga Tegalsari, Pemilik Tambang Bersedia Tutup Operasi
Ditanya apakah makam sang ibu akan dipindah, Daduk menyatakan pihak keluarga tak punya niatan melakukanya. Dan sudah mengikhlaskan kepergian korban.
“Biarkan dimakamkan di sana. Kalau kangen sambang ke makam langsung. Mau mindsh prosesnya panjang. Kasian ibu,” ungkapnya.
