Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Imbas Jalur Gumitir Ditutup! KA Pandanwangi Kini Berhenti di 18 Stasiun, Cek Daftarnya!

imbas-jalur-gumitir-ditutup!-ka-pandanwangi-kini-berhenti-di-18-stasiun,-cek-daftarnya!
Imbas Jalur Gumitir Ditutup! KA Pandanwangi Kini Berhenti di 18 Stasiun, Cek Daftarnya!

radarbanyuwangi.jawapos.com – Langkah strategis dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember untuk menyikapi penutupan jalur menuju Jember melalu Gumitir.

Mulai Senin besok (11/8), ada enam stasiun tambahan yang akan menjadi tempat pemberhentian KA Pandanwangi. Salah satunya Stasiun Argopuro, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, sejumlah stasiun baru yang akan melayani penumpang KA Pandanwangi adalah Stasiun Ledokombo, Sempolan, Garahan, Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro.

Jika sebelumnya KA Pandanwangi hanya berhenti di 12 stasiun, kini kereta api  bertiket ekonomis itu berhenti di 18 stasiun  Jember dan Banyuwangi.

“Kebijakan ini diterapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pasca  ditutupnya jalur Gumitir,’’ kata Cahyo.

Menurut Cahyo, kebutuhan mobilisasi masyarakat yang terdampak penutupan jalur darat Gumitir semakin meningkat.

Karena itu, dengan penambahan titik stasiun baru diharapkan bisa membantu mobilitas masyarakat.

Apalagi, stasiun yang sebelumnya tak menjadi tempat pemberhentian kereta api cukup dekat dengan permukiman warga.

Penambahan stasiun pemberhentian tidak mengubah jadwal keberangkatan. Namun, waktu tempuh perjalanan akan bertambah sekitar 30 menit dari jadwal normal.

“Penumpang tidak hanya bisa naik dan turun di stasiun-stasiun baru tersebut, tetapi juga bisa membeli tiket langsung di loket maupun melalui aplikasi KAI Access,’’ jelasnya.

Kebijakan penambahan pemberhentian akan diterapkan hingga 30 September 2025. PT KAI akan melakukan evaluasi di akhir bulan September.

Hal itu untuk menentukan apakah kebijakan ini akan dilanjutkan atau tidak.

“Tergantung perkembangannya seperti apa, khusus untuk Stasiun Argopuro kita melihat posisinya juga cukup strategis ke wilayah destinasi wisata,’’ imbuhnya.

Sementara itu, penutupan jalur Gumitir dari data Daop IX membawa dampak signifikan pada jumlah penumpang kereta api, yakni mencapai 12% untuk perjalanan ke dan dari Banyuwangi.


Page 2

“Peningkatan ini terjadi baik pada hari kerja (weekday) maupun akhir pekan (weekend). Pada weekday, kenaikan mencapai 5%, sementara pada weekend angkanya melesat hingga 12%,’’ bebernya.

Tak hanya KA Pandanwangi, sejumlah kereta api yang memiliki gerbong ekonomi, seperti Probowangi, Wijayakusuma, Logawa, Ijen Ekspres, Mutiara Timur, dan Blambangan Ekspres, juga mengalami kenaikan penumpang yang signifikan.

Namun, lonjakan paling terasa terjadi pada KA Pandanwangi, yang menjadi favorit karena harga tiketnya yang terjangkau sebagai kereta bersubsidi.

“Okupansi harian yang biasanya 70% kini bisa naik menjadi 90% hingga hampir penuh, Ini juga karena transportasi kereta api menjadi alternatif solusi masyarakat untuk mobilisasi ketika jalur darat ditutup” tandasnya. (fre/aif)


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Langkah strategis dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember untuk menyikapi penutupan jalur menuju Jember melalu Gumitir.

Mulai Senin besok (11/8), ada enam stasiun tambahan yang akan menjadi tempat pemberhentian KA Pandanwangi. Salah satunya Stasiun Argopuro, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, sejumlah stasiun baru yang akan melayani penumpang KA Pandanwangi adalah Stasiun Ledokombo, Sempolan, Garahan, Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro.

Jika sebelumnya KA Pandanwangi hanya berhenti di 12 stasiun, kini kereta api  bertiket ekonomis itu berhenti di 18 stasiun  Jember dan Banyuwangi.

“Kebijakan ini diterapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pasca  ditutupnya jalur Gumitir,’’ kata Cahyo.

Menurut Cahyo, kebutuhan mobilisasi masyarakat yang terdampak penutupan jalur darat Gumitir semakin meningkat.

Karena itu, dengan penambahan titik stasiun baru diharapkan bisa membantu mobilitas masyarakat.

Apalagi, stasiun yang sebelumnya tak menjadi tempat pemberhentian kereta api cukup dekat dengan permukiman warga.

Penambahan stasiun pemberhentian tidak mengubah jadwal keberangkatan. Namun, waktu tempuh perjalanan akan bertambah sekitar 30 menit dari jadwal normal.

“Penumpang tidak hanya bisa naik dan turun di stasiun-stasiun baru tersebut, tetapi juga bisa membeli tiket langsung di loket maupun melalui aplikasi KAI Access,’’ jelasnya.

Kebijakan penambahan pemberhentian akan diterapkan hingga 30 September 2025. PT KAI akan melakukan evaluasi di akhir bulan September.

Hal itu untuk menentukan apakah kebijakan ini akan dilanjutkan atau tidak.

“Tergantung perkembangannya seperti apa, khusus untuk Stasiun Argopuro kita melihat posisinya juga cukup strategis ke wilayah destinasi wisata,’’ imbuhnya.

Sementara itu, penutupan jalur Gumitir dari data Daop IX membawa dampak signifikan pada jumlah penumpang kereta api, yakni mencapai 12% untuk perjalanan ke dan dari Banyuwangi.