BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Ipuk Fiestiandani dan Mujiono, tampaknya akan melenggang ke Pendapa Sabha Swagata pada Pilkada Banyuwangi 2024. Dari hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ipuk-Mujiono meraih 52,4 persen suara. Sedangkan lawannya, paslon nomor urut 2 Ali Makki Zaini-Ali Ruchi (Ali-Ali), mengumpulkan suara 47,6 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Rizky Rahman menyatakan, proses hitung cepat dilakukan dengan mengambil sampel 300 TPS dari total 2.373 TPS. Pemilihan sampel TPS dilakukan secara acak dan proporsional yang tersebar di seluruh wilayah daerah pemilihan (dapil) di Banyuwangi.
Dari hasil quick count yang dilakukan LSI Denny JA, pasangan Ipuk-Mujiono unggul di tiga dapil, yaitu Dapil IV, Dapil V, dan Dapil VI. Sedangkan pasangan Ali-Ali unggul di lima dapil lainnya, mulai Dapil I, II, II, VII, dan VIII.
Baca Juga: Pastikan Pilkada di Banyuwangi Aman dan Kondusif, Aparat Gabungan Gelar Patroli Skala Besar
”Kami gunakan metode multistage random sampling di 300 TPS di Banyuwangi. Relawan mengumpulkan data dari masing-masing TPS. Kemudian kami olah dan analisis hingga menghasilkan data tersebut,” papar Rizky.
Terkait keabsahan data, Rizky memastikan data yang dikeluarkan lembaganya sesuai dengan metode hitung cepat yang bisa dipertanggungjawabkan. Selama ini, hasil hitung cepat yang dikeluarkan LSI memiliki tingkat sampel error di bawah 1 persen.
Rizky mencontohkan hasil hitung cepat pada Pilpres 2024. Hasil yang dikeluarkan KPU memiliki selisih angka 0,8 persen dengan angka yang dikeluarkan LSI. Termasuk dengan beberapa hitung cepat yang dilakukan pada pilkada di beberapa daerah di Indonesia. Selisih angka yang dikeluarkan LSI rata-rata berada di bawah 1 persen. ”LSI sudah melakukan beberapa quick count, mulai dari pilpres, pileg, dan pilkada di beberapa lokasi di Indonesia,” imbuhnya.
piladaBaca Juga: Sehari Jelang Pilkada, KPU Musnahkan 1.482 Lembar Surat Suara Rusak
Terkait dengan selisih antara survei dan hasil hitung cepat, Rizky mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi perubahan angka tersebut. Seperti yang dirilis sebelumnya, LSI Denny JA memberikan angka elektabilitas kepada pasangan Ipuk-Mujiono sebesar 60,6 persen. Sedangkan untuk pasangan Ali-Ali sebesar 21,4 persen. Perubahan angka itu tak lepas dari angka partisipasi pemilih pada pilkada kali ini yang hanya mencapai 57,9 persen.
Angka 33 persen DPT yang tidak mengikuti pemilihan, menurutnya cukup besar. Hal ini yang tidak bisa dilihat dalam survei. Ditambah dengan adanya beberapa sampel survei yang memilih tidak menjawab saat diberi pertanyaan terkait pilihan. ”Kami mendapat hasil yang cukup berbeda dengan selisih karena adanya sejumlah 33 persen dari pemilih yang tidak ikut pemilihan. Kemudian ada banyak sampel yang tidak menjawab saat survei,” tutupnya. (fre/aif/c1)
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.