Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Irigasi Ribuan Hektare Lahan Sawah di Tegaldlimo Banyuwangi Masih Aman di Awal Kemarau

irigasi-ribuan-hektare-lahan-sawah-di-tegaldlimo-banyuwangi-masih-aman-di-awal-kemarau
Irigasi Ribuan Hektare Lahan Sawah di Tegaldlimo Banyuwangi Masih Aman di Awal Kemarau

radarbanyuwangi.jawapos.com – Kecamatan Tegaldlimo termasuk daerah rawan kekeringan saat musim kemarau. Itu karena aliran air di kecamatan paling pojok di Kabupaten Banyuwangi ini sangat tergantung dari aliran Sungai Kalistail.

Bila debit air dari Sungai Kalistail sedikit, maka wilayah Kecamatan Tegaldlimo akan dilanda kekeringan.

Memasuki puncak kemarau atau musim kemarau (MK) 2 ini, aliran air masih meluber.

“Di Tegaldlimo aliran irigasi untuk persawahan masih normal, dan cukup digunakan untuk tanam padi,” kata Korsda Tegaldlimo, Untung.

Selama MK 2 ini, lanjut dia, debit air di aliran irigasi persawahan Desa/Kecamatan Tegaldlimo masih diatas 5.000 liter perdetik dengan kedalaman air sekitar tiga meter.

Ini menunjukan, aliran air untuk Kecamatan Tegaldlimo masih sangat mencukupi.

“Debit air masih tinggi, diperkirakan cukup hingga memasuki awal musim penghujan di bulan November,” terangnya, kemarin (25/8).

Baca Juga: Takut Kekeringan, Banyak Petani di Banyuwangi Pilih Tanam Jagung Ketimbang Padi

Wilayah Korsda Tegaldlimo, jelas dia, luas sawah aktif yang dialiri air mencapai 6.442 hektar di tiga kecamatan. Untuk pusatnya berada di Sungai Oling River Food atau Dam 5 dengan dibagi menjadi tiga aliran air.

“Aliran air ini bersumber dari daerah irigasi Sungai Kalistail,” katanya.

Tiga kecamatan dengan 6.442 hektare itu, jelas dia, meliputi Kecamatan Purwoharjo dengan wilayah Desa Grajagan, Desa Sumberasri, Desa Glagahagung, dengan luas wilayah sawah sekitar 1.500 hektare.

Selanjutnya Kecamatan Muncar dengan sebagaian alirannya masuk wilayah Desa Wringinputih untuk luas wilayah sawahnya sekitar 150 hektare.

“Untuk sisanya di wilayah Kecamatan Tegaldlimo,” terangnya.

Menurut Untung, melubernya aliran air di Kecamatan Tegaldlimo disebabkan saat ini musim kemarau basah. Sehingga kekeringan di wilayahnya minim terjadi.


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Kecamatan Tegaldlimo termasuk daerah rawan kekeringan saat musim kemarau. Itu karena aliran air di kecamatan paling pojok di Kabupaten Banyuwangi ini sangat tergantung dari aliran Sungai Kalistail.

Bila debit air dari Sungai Kalistail sedikit, maka wilayah Kecamatan Tegaldlimo akan dilanda kekeringan.

Memasuki puncak kemarau atau musim kemarau (MK) 2 ini, aliran air masih meluber.

“Di Tegaldlimo aliran irigasi untuk persawahan masih normal, dan cukup digunakan untuk tanam padi,” kata Korsda Tegaldlimo, Untung.

Selama MK 2 ini, lanjut dia, debit air di aliran irigasi persawahan Desa/Kecamatan Tegaldlimo masih diatas 5.000 liter perdetik dengan kedalaman air sekitar tiga meter.

Ini menunjukan, aliran air untuk Kecamatan Tegaldlimo masih sangat mencukupi.

“Debit air masih tinggi, diperkirakan cukup hingga memasuki awal musim penghujan di bulan November,” terangnya, kemarin (25/8).

Baca Juga: Takut Kekeringan, Banyak Petani di Banyuwangi Pilih Tanam Jagung Ketimbang Padi

Wilayah Korsda Tegaldlimo, jelas dia, luas sawah aktif yang dialiri air mencapai 6.442 hektar di tiga kecamatan. Untuk pusatnya berada di Sungai Oling River Food atau Dam 5 dengan dibagi menjadi tiga aliran air.

“Aliran air ini bersumber dari daerah irigasi Sungai Kalistail,” katanya.

Tiga kecamatan dengan 6.442 hektare itu, jelas dia, meliputi Kecamatan Purwoharjo dengan wilayah Desa Grajagan, Desa Sumberasri, Desa Glagahagung, dengan luas wilayah sawah sekitar 1.500 hektare.

Selanjutnya Kecamatan Muncar dengan sebagaian alirannya masuk wilayah Desa Wringinputih untuk luas wilayah sawahnya sekitar 150 hektare.

“Untuk sisanya di wilayah Kecamatan Tegaldlimo,” terangnya.

Menurut Untung, melubernya aliran air di Kecamatan Tegaldlimo disebabkan saat ini musim kemarau basah. Sehingga kekeringan di wilayahnya minim terjadi.