Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Isu Dibongkar, Pedagang Pasang Poster

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

isuBANYUWANGI – Puluhan pedagang Pasar Sobo, Banyuwangi, memblokade pintu masuk pasar tradisional tersebut pagi kemarin (6/4). Langkah tersebut mereka lakukan menyusul merebak isu pembongkaran dan penggusuran kios pedagang untuk dijadikan terminal wi sata terpadu. Sejumlah pedagang mengaku resah lantaran beberapa hari yang lalu muncul surat perintah pengosongan kios oleh Dinas Pendapatan (Dispenda) Banyuwangi.

Dalam surat tersebut, pedagang hanya diberi wak tu dua kali 24 jam untuk m engosongkan kios miliknya. Dalam aksi kemarin, para pedagang membentangkan beberapa poster bernada penolakan rencana pembongkaran kios pedagang itu. Poster-poster itu dipasang tepat di pintu masuk Pasar Sobo. Jika tuntutan pembatalan rencana pembongkaran kios di Pasar Sobo ti dak dipenuhi, puluhan pedagang ter sebut mengaku siap golput alias tidak menyalurkan hak pilih pada pemilu legislatif (pileg) yang akan dihelat besok (9/4). 

“Kami Menolak Penggusuran Pasar Sobo”, “Jangan Usik Ketenangan Kami Bekerja”, “Penuhi Tuntutan Kami, atau Kami akan Golput”, “Jangan Robohkan Periuk Nasi Kami”. Begitu tu lisan di beberapa poster yang di pasang untuk memblokade akses masuk Pasar Sobo pagi kemarin. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sobo, Syamsi mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk menolak rencana penggusuran Pasar Sobo.

“Permasalahan ini terjadi karena Pemkab Banyuwangi berencana menggusur beberapa kios yang sudah tidak aktif di Pasar Sobo ini,” ujarnya. Dikatakan, para pedagang menolak rencana penggusuran tersebut lantaran mereka telah lama bekerja di pasar tradisional tersebut. “Kami sudah lama berjualan di sini (Pasar Sobo). Ini menjadi mata pen carian utama kami. Kalau sampai digusur, bagaimana mata pencarian kami, pasti akan putus,” cetusnya. 

Syamsi mengaku mendapat in formasi Pasar Sobo akan dijadikan terminal wisata terpadu. Sementara itu, belum ada kejelasan para pedagang tersebut akan direlokasi kemana. “Kami akan terus menolak sampai penggusuran dibatalkan. Kami akan golput jika aspirasi kami tidak dipenuhi,” jlentrehnya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dispenda Banyuwangi, Juang pribadi menjelaskan, rencana pembongkaran kios pedagang yang sudah tidak aktif tersebut sebenarnya sudah lama direncanakan.

Hanya, pembongkaran tersebut tidak dilakukan kemarin melainkan menunggu waktu yang tepat. Menurut Juang, sebelum pembongkaran kios yang tidak aktif itu dilakukan, pihaknya sudah menggelar sosialisasi kepada para pedagang. “Kita ingin kios yang sudah tidak ditempati di bongkar terlebih dahulu. Tidak serta-merta semua kios di bongkar. Pembongkaran dila kukan secara bertahap seraya menunggu tempat relokasi pedagang siap,” cetusnya.Juang mengungkapkan, sebenarnya pedagang sudah bersedia direlokasi. 

Hanya, aksi kemarin ditengarai akibat kekhawatiran mereka tidak akan mendapat tempat relokasi. “Pemkab berkomitmen sejumlah 54 pedagang di Pasar Sobo akan difasilitasi,” beber nya. Dia menambahkan, ada dua alternatif lokasi relokasi pedagang Pasar Sobo tersebut. Sesuai kesepakatan, imbuhnya, para pedagang menginginkan tempat relokasi tidak jauh dari Pasar Sobo.

Karena itu, saat ini ada dua alternatif tempat relokasi pedagang Pasar Sobo tersebut, di antaranya di lapangan dekat SDN Pakis dan di lahan tidak jauh dari SD Pakis. “Saat ini masih tahap penjajakan,” terang nya. Sementara itu, Kepala Dispenda Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menambahkan, surat perintah pengosongan kios dalam waktu dua kali 24 jam itu sebenarnya spesifik ditujukan untuk arena permainan bola bi liar di Pasar Sobo, bukan kios-kios pedagang. “Sebab kontrak tempat biliar itu sudah habis dan tidak diperpanjang,” pungkasnya. (radar)